Home Bisnis MARKET GOTO Rugi Rp40 Triliun Pada Tahun 2022

GOTO Rugi Rp40 Triliun Pada Tahun 2022

5
0

Beritamu.co.id– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) menderita rugi bersih di kuartal keempat 2022  sebesar  Rp19,5 trilliun. Akibatanya rugi bersih sepanjanga tahun 2022 menyentuh  Rp40,4 triliun atau bengkak 55,9 persen dibanding rugi bersih tahun 2021 yang tercatat Rp25,9 triliun.

 

Dalam keterangan resmi emiten teknologi kerugian itu di beberapa aspek selain  kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti perseroan. 

 

Aspek-aspek tersebut mencakup penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp11 triliun terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham, dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.

Jika  beban tersebut tidak ada, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp6,5 triliun, dengan perbaikan 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan 3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Namun Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo menyampaikan  EBITDA yang Disesuaikan1 tumbuh sebesar 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp-3,1 triliun di kuartal keempat, yang menandai peningkatan empat kuartal secara berturut-turut didorong oleh kinerja yang solid dari unit bisnis On-Demand Services.

Pendapatan bruto3 pada kuartal keempat 2022 tumbuh 19 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp6,3 triliun.

“Kami berada di jalur yang tepat, untuk mencatatkan nilai positif EBITDA yang disesuaikan1 pada kuartal keempat 2023. Meski demikian, kami akan terus mempertahankan langkah percepatan hingga tercapainya tujuan tersebut,” kata dia Senin(20/3/2023).

Ia menambahkan,  pertumbuhan monetisasi, seiring dengan efisiensi insentif dan promosi, mendorong perbaikan margin kontribusi2 Grup kuartal empat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 254 bps, dan mencapai -0,4 persen dari keseluruhan nilai transaksi bruto (GTV). GTV4 juga tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp162 triliun. Lebih lanjut, unit bisnis On-Demand Services mencatatkan margin kontribusi2 positif untuk kuartal keempat 2022, satu kuartal lebih cepat dari pedoman kinerja.

Baca Juga :  1,9 Juta Hektar Sawah Siap Panen, Mentan Jamin Stok Beras Lebaran Aman

Sementara itu, Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo menyampaikan Posisi kas Perseroan tercatat sebesar Rp29 triliun pada akhir kuartal keempat 2022. Perseroan juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai sekitar Rp4,65 triliun yang mana telah digunakan sebesar Rp1,5 triliun. Dengan demikian, posisi kas dan neraca Grup GoTo solid dan memadai untuk mencapai arus kas operasional positif tanpa membutuhkan pendanaan eksternal tambahan. 

“ EBITDA yang disesuaikan1 secara Grup pada kuartal keempat 2022 adalah sebesar Rp-3,1 triliun atau -1,9 persen dari GTV4, yaitu perbaikan sebesar 52% dari tahun sebelumnya dan 15% dari kuartal sebelumnya,”papar dia.

Ia melanjutkan, upaya penghematan di kuartal keempat 2022 berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20 persen pada Januari-Februari 2023,  dibandingkan dengan kuartal keempat 2022, dan menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp200 miliar. Insentif dan pemasaran produk berkurang 34 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada kuartal empat 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, atau senilai Rp2,8 triliun. 

Lebih jauh dia mengatakan,  rata-rata transaksi konsumen tumbuh 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp9,6 juta per konsumen per tahun di kuartal keempat 2022.  

 

“Sepanjang kuartal keempat, jumlah konsumen loyal On-Demand Services dan E-commerce tumbuh sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60 persen dari total GTV4. Hal ini turut mendorong peningkatan margin kontribusi2 per pelanggan di kuartal empat, sebesar lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan semakin berkurangnya insentif. Bersamaan dengan itu, Perseroan mencatat peningkatan take rate sebesar 234 bps dan 32 bps dari tahun sebelumnya, masing-masing untuk On-Demand Services dan E-Commerce.” pungkas dia.

 


https://pasardana.id/news/2023/3/20/goto-rugi-rp40-triliun-pada-tahun-2022/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here