Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (28/2), IHSG ditutup melemah 11,54 poin (-0,17%) ke level 6.843,24.
IHSG melemah di tengah investor yang masih wait & see mencermati sentimen di market, seperti arah kebijakan suku bunga bank sentral utama (The Fed, ECB, BoE), rilis Laporan Keuangan (LK) Full Year (FY) emiten 2022, dan tensi geopolitik yang masih tinggi.
Di sisi lain, OJK mencatat kredit perbankan (Jan-23) tumbuh 10,53% yoy menjadi Rp6.310,88 triliun, utamanya ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tumbuh 12,61% yoy dan 10,03% yoy.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (28/2) ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,71%), S&P 500 (-0,30%), dan Nasdaq (-0,10%).
Wall Street melemah ditengah hasil 10 tahun US Treasury naik hingga 3,94%, level tertinggi sejak November.
Harga rumah keluarga tunggal AS pada bulan Desember meningkat secara perlahan sejak Juli 2020, sementara PMI Chicago terkontraksi untuk bulan ke-enam berturutturut di bulan Februari, menyoroti dampak suku bunga yang lebih tinggi pada ekonomi.
Di sisi pendapatan, pengecer kotak besar membukukan hasil triwulanan yang melampaui perkiraan ketika pengeluaran konsumen bergeser dari kategori diskresioner.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data inflasi Indonesia (Feb-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (01/3).
https://pasardana.id/news/2023/3/1/analis-market-0132023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/