Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (6/2), IHSG ditutup melemah 37,94 poin (-0,55%) ke level 6.873,79.
Pelemahan IHSG sejalan dengan melemahnya bursa regional, dimana investor khawatir bahwa The Fed akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneternya pasca rilis data ekonomi AS yang cukup positif.
Sebelumnya, pasar tenaga kerja AS tetap kuat terindikasi dari rilis penyerapan tenaga kerja (Jan-23) sebesar 517 ribu orang, jauh lebih tinggi dari survei Reuters sebanyak 185 ribu orang.
Selain itu, tingkat pengangguran AS (Jan-23) turun menjadi 3,4% dari 3,5% (Des-22).
Dari internal, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Q4-22) tercatat tumbuh 5,01% yoy, atau secara kumulatif tumbuh 5,31% (2022).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (06/2) ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,10%), S&P 500 (-0,62%), dan Nasdaq (-1,00%).
Melemahnya Wall Street karena investor tetap berhati-hati terhadap kenaikan imbal hasil obligasi yang menandakan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan Federal Reserve berikutnya.
Sementara itu, investor tetap khawatir tentang ketegangan AS-Tiongkok, sambil mengamati sejumlah rilis pendapatan.
Laporan pekerjaan AS blockbuster minggu lalu dan data ISM yang menunjuk ke sektor jasa yang kuat menambah kekhawatiran tentang inflasi yang terus-menerus dan mendukung kasus kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dari sisi perusahaan, Dell Technologies turun 3% setelah mengumumkan akan memangkas 6.650 pekerjaan menyusul penurunan permintaan untuk komputer pribadi.
Tyson Foods anjlok 4,6% setelah perusahaan daging terbesar AS itu kehilangan ekspektasi pendapatannya.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Cadangan Devisa Indonesia (Jan-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (07/2).
https://pasardana.id/news/2023/2/7/analis-market-0722023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/