Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (23/12), IHSG ditutup melemah 23,76 poin (-0,35%) ke level 6.800,67.
IHSG tertekan oleh aksi jual bersih investor asing sebesar Rp775,46 miliar.
Di saat yang sama, investor masih terus mencermati potensi resesi tahun depan seiring masih berlanjutnya tren pengetatan kebijakan moneter dari berbagai bank sentral global.
Kemudian, BI merilis data Perkembangan Uang Beredar (M2) Indonesia yang mengalami pertumbuhan 9,5% yoy menjadi Rp8.296,1 triliun.
Sebagai catatan, IHSG sepekan terakhir melemah 0,17% dengan aksi jual bersih investor asing sebesar Rp1,95 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,53%), S&P 500 (+0,59%), dan Nasdaq (+0,21%).
Wall Street menguat seiring langkah investor yang terus mencerna data ekonomi terbaru untuk mencari petunjuk perkiraan jalur pengetatan suku bunga Federal Reserve.
Indeks harga PCE inti, pengukur inflasi pilihan Fed, melambat lebih dari perkiraan FOMC dalam proyeksinya minggu lalu.
Sementara itu, belanja pribadi sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan pesanan barang tahan lama menyusut paling besar dalam dua tahun.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,86%), S&P 500 (-0,20%), dan Nasdaq (-1,94%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis Statistik Posisi Investasi Internasional Indonesia Q3-2022,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (26/12).
https://pasardana.id/news/2022/12/26/analis-market-26122022-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
