Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (16/12), IHSG ditutup menguat 60,33 poin (+0,89%) ke level 6.812,19.
IHSG berhasil mengalami teknikal rebound pada penutupan perdagangan akhir pekan.
Di sisi lain, potensi resesi masih menjadi kekhawatiran tersendiri bagi investor seiring terjadinya krisis energi, terganggunya supply chain, inflasi yang masih tinggi, dan zero policy covid China yang menuai pro-kontra.
Dari sisi kebijakan moneter terbaru, Bank Sentral Swiss, Inggris, AS, dan Eropa kompak menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps pada pekan ini.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 1,45% dengan penopang kenaikan utama yakni sektor Energi (+2,13%), Kesehatan (+1,85%), dan Keuangan (+1,48%).
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu (16/12) ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,85%), S&P 500 (-1,12%), dan Nasdaq (-0,97%).
Wall Street melanjutkan pelemahan tiga hari berturut-turut imbas kekhawatiran investor terhadap kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang dapat mendorong ekonomi masuk ke dalam resesi.
Mengutip Reuters, keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps sejatinya sudah sesuai konsensus.
Namun, saham AS bergerak melemah setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell yang mengisyaratkan masih akan melakukan pengetatan kebijakan suku bunga ke depan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-1,66%), S&P 500 (- 2,08%), dan Nasdaq (-2,72%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Nov-22),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (19/12/2022).
https://pasardana.id/news/2022/12/19/analis-market-19122022-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/