Home Bisnis MARKET BBTN Dan Asosiasi Bank Ritel Internasional Dorong Percepatan Digitalisasi Perbankan

BBTN Dan Asosiasi Bank Ritel Internasional Dorong Percepatan Digitalisasi Perbankan

16
0

Beritamu.co.id-PT Bank Tabungan Negara  Tbk(IDX:BBTN)  bersama World Saving Bank Institute (WSBI) atau asosiasi Bank ritel dan tabungan internasional mendorong percepatan digitalisasi dan inklusi keuangan, keberlanjutan dan  green finance, serta inovasi, fintech, dan pembayaran.

Direktur Utama BBTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, kerjasama dengan  dengan WSBI  untuk membahas secara bersama dalam diskusi, bertukar informasi mengenai langkah-langkah dan strategi penguatan digitalisasi, inklusi keuangan dan green financing.

“Stabilitas perekonomian negara-negara pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir sangat tergantung pada peran perbankan dalam melakukan fungsi intermediasi, dan peningkatan inklusi keuangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, usaha mikro kecil dan menengah,”papar  Haru kepada media, Kamis(15/12/2022).

Haru menegaskan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia khususnya dari sektor properti. Pandemi telah memacu perbankan menguatkan digitalisasi dalam layanan bank, termasuk BBTN yang tahun lalu telah meluncurkan website dan aplikasi BTN Properti for Developer, Smart Residence dan transformasi dengan penerapan beberapa inisiatif strategi setelah terbukti menunjukkan hasil yang positif.  “Beberapa hal yang kami jalankan adalah dengan memperkuat sentralisasi proses bisnis dan memfokuskan kantor cabang pada penjualan, kami juga memperkuat pencadangan kredit bermasalah untuk memperkuat pondasi Bank BTN dalam menjalankan ekspansi bisnis serta meningkatkan jumlah dana murah yang terbukti berhasil menurunkan cost of fund secara signifikan,” katanya.

Sementara itu Managing Director WSBI European Saving & Retail Bank,  Peter Simon, menyampaikan,  bahwa perbankan menjadi garis pertahanan utama yang menyokong stabilitas perekonomian. Setelah pandemi, Simon mengungkapkan tantangan perekonomian tetap lebih menantang khususnya di benua Eropa.

Baca Juga :  Kemenaker: PHK di Tokopedia-TikTok Shop Konsolidasi Organisasi, Bukan Penggantian dengan TKA China

“Banyak yang berharap, setelah pandemi berakhir,  seolah-olah dalam beberapa bulan semuanya bisa kembali seperti sebelum Januari 2020. Apa yang kita semua lihat agak berbeda. Sekarang jelas bahwa tahun-tahun pandemi meninggalkan sejumlah perubahan permanen bagi kita. Krisis di Ukraina, prospek geopolitik yang lebih rumit, dan meningkatnya inflasi di Eropa dan Amerika Utara mempersulit kami untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut,” kata Simon.  

Simon menambahkan Perbankan dituntut oleh para pemangku kepentingan, Pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan digitalisasi dan perekonomian berkelanjutan.  Ia menilai urgensi transisi ke model ekonomi yang lebih berkelanjutan semakin nyata.

“Tantangan terbesar kita di abad baru ini adalah mengambil ide yang tampak abstrak yaitu pembangunan berkelanjutan dan mengubahnya menjadi kenyataan bagi semua orang di dunia,” kata Simon.

Simon menilai ada sejumlah prioritas untuk merealisasikan ide mengenai hal tersebut di atas, diantaranya berinvestasi dalam solusi berbasis alam, proaktif berkolaborasi dengan masyarakat, dematerialisasi model bisnis dan meningkatkan tata kelola dan kolaborasi global yang efektif.

“Saya percaya bahwa ada alasan kuat untuk optimisme di masa depan. Namun Keberlanjutan dan Ketahanan itu hanya akan dapat dilanjutkan dan dicapai jika kita memiliki strategi yang matang,” jelas Simon.


https://pasardana.id/news/2022/12/15/bbtn-dan-asosiasi-bank-ritel-internasional-dorong-percepatan-digitalisasi-perbankan/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here