Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (06/10), IHSG ditutup menguat 1,24 poin (+0,02%) ke level 7.076,62. IHSG menguat didorong berlanjutnya foreign net buy pada saham-saham domestik.
Di sisi lain, investor masih mencermati rilis laporan keuangan emiten Q3-2022 yang akan rilis dalam waktu dekat.
Dari eksternal, OPEC+ menyetujui untuk mengurangi produksi sebesar 2 juta barel/hari dari target produksinya pada Agustus 2022 yang akan dimulai pada November 2022.
Langkah tersebut berpotensi untuk mendorong harga minyak mentah global, sehingga inflasi berpotensi semakin tinggi.
Kemarin (06/10), minyah mentah WTI naik 0,7% menjadi US$88,36/barel dan brent naik 1% menjadi US$94,32/barel.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (06/10), ditutup melemah seiring tanda-tanda resesi mulai terlihat yang merupakan dampak dari pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
Rilis data Klaim Pengangguran Awal AS sebesar 219 ribu (6/10), lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 203 ribu.
Kemudian, harga minyak mentah tertahan di dekat level tertinggi tiga pekan terakhir setelah OPEC+ memotong pasokan terbesar sejak 2020.
Hal ini memperketat pasokan menjelang embargo Uni Eropa terhadap energi Rusia.
DJIA (-1,15%), S&P 500 (-1,02%), dan Nasdaq (-0,67%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Cadangan Devisa Indonesia (Sept -22),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (07/10/2022).
https://pasardana.id/news/2022/10/7/analis-market-07102022-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/