Home Bisnis Mengiringi Perpanjangan PPKM, Yield SBN Ditutup Beragam

Mengiringi Perpanjangan PPKM, Yield SBN Ditutup Beragam

22
0
Mengiringi Perpanjangan PPKM, Yield SBN Ditutup Beragam

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup beragam pada perdagangan Senin (2/8/2021), di tengah variasinya rilis data ekonomi di Indonesia pada hari ini.

Sikap investor cenderung beragam pada hari ini, di mana SBN bertenor 1, 5, 15, dan 30 tahun cenderung dilepas oleh investor ditandai dengan pelemahan harga dan kenaikan imbal hasilnya (yield). Sedangkan sisanya, yakni SBN berjatuh tempo 3, 10, 20, dan 25 tahun ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penguatan harga dan penurunan yield.

Di antara SBN yang mencetak kenaikan yield, SBN bertenor 1 tahun menjadi yang paling besar kenaikan yield-nya pada hari ini, yakni 7,2 basis poin (bp) ke 3,154%. Di sisi lain, dari daftar SBN yang mengalami penurunan yield, SBN berjatuh tempo 3 tahun menjadi yang paling besar penurunannya pada yakni sebesar 10,9 bp ke posisi 4,197%.

Sementara, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi pemerintah turun sebesar 0,3 bp ke level 6,304%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Pelaku pasar masih menanti pengumuman berlanjut atau tidaknya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang berakhir hari ini (2/8/2021). Jika diperpanjang, maka aktivitas ekonomi dan bisnis masih berada dalam tekanan. Pasar berharap ada sejumlah pelonggaran, di tengah landainya kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Pasar pun cenderung ‘galau’, karena jika PPKM kembali diperpanjang, maka mereka akan tetap memegang SBN, sebaliknya jika PPKM Level 4 resmi berakhir, maka mungkin saja investor akan mulai mengurangi porsinya di SBN.

Sementara itu, dari data ekonomi RI yang dirilis pada hari ini arahnya cenderung berbeda, di mana data aktivitas manufaktur RI mengalami penurunan, sementara data inflasi RI mengalami kenaikan sedikit.

IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dilihat dari purchasing managers’ index (PMI) merosot ke level 40,1 dari sebelumnya 53,4. Ini merupakan kali pertama PMI manufaktur mengalami kontraksi setelah sebelumnya berekspansi dalam 8 bulan beruntun.

Baca Juga :  Tak Selamanya Buruk, 'Hantu' CAD Bisa Bantu IHSG Bangkit

“Peningkatan kasus Covid-19 menyebabkan pemerintah harus menerapkan PPKM yang membatasi mobilitas masyarakat. Efek dari kebijakan ini terjadi di sisi permintaan, produksi, dan tenaga kerja,” sebut keterangan tertulis IHS Markit.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Jika di atas 50, maka dunia usaha sedang dalam fase ekspansi dan sebaliknya jika di bawah itu mengindikasikan bahwa dunia usaha sedang terkontraksi.

Sementara itu dari data inflasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Indonesia periode Juli 2021 yang tumbuh menjadi 0,08% pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM).

Hal Ini membuat inflasi tahun kalender (year-to-date/YTD) menjadi 0,81% dan terhadap Juli 2020 (year-on-year/YoY) adalah 1,52%. Beralih ke Amerika Serikat (AS), yield obligasi pemerintah Negeri Paman Sam (Treasury) terpantau kembali menurun pada pra-pembukaan (pre-opening) pada pagi hari ini waktu AS.

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun turun 1,2 bp ke level 1,227% pada pukul 07:07 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Jumat (30/7/2021) pekan lalu di level 1,239%.

Sama seperti di RI, pada hari ini AS juga akan merilis data final PMI manufaktur versi Markit periode Juli 2021 dan data PMI manufaktur versi ISM periode Juli 2021. Kekhawatiran tentang inflasi sepertinya masih mengganggu pasar pada hari ini. Namun, indikator inflasi utama menunjukkan tekanan harga yang lebih rendah dari yang dikhawatirkan oleh pelaku pasar pada Jumat lalu.

Pada Jumat pekan lalu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) inti naik 3,5% pada periode Juni secara year-on-year (YoY).

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Mengiringi Perpanjangan PPKM, Yield SBN Ditutup Beragam, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210802183104-17-265544/mengiringi-perpanjangan-ppkm-yield-sbn-ditutup-beragam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here