Beritamu.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memperkuat kompetensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri untuk lebih siap menghadapi era industri 4.0 di Indonesia. Pada tahun 2025, sektor industri ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar US$133 miliar.
Sasaran ini akan didukung oleh 185 juta penduduk dengan akses internet, yang merupakan terbesar ke-4 di dunia, serta posisi Indonesia sebagai pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia Tenggara.
Untuk mewujudkan kesiapan SDM industri, Kemenperin menjalankan Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0 di lingkungan pendidikan vokasi yang diselenggarakannya. “TVET 4.0 adalah pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Untuk memaksimalkan penerapan industri 4.0 di unit pendidikan tingginya, BPSDMI Kemenperin melakukan asesmen TVET 4.0 yang mampu mengukur level implementasi TVET 4.0 di kampus-kampus vokasi Kementerian Perindustrian sebagai langkah awal.
Untuk mendukung assessment TVET 4.0, BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan pelatihan asesmen untuk asesor internal melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) di 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas di lingkungan Kemenperin pada Agustus hingga September 2022.
“Hasil asesmen tersebut dapat menjadi acuan bagi unit pendidikan untuk menyusun strategi dan menentukan prioritas program yang akan dijalankan agar lebih mudah beradaptasi sesuai dengan kebutuhan industri 4.0. Selain itu, hasil asesmen TVET 4.0 dapat meningkatkan akreditasi pendidikan tinggi serta brand image institusi tersebut,” jelas Arus.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Restu Yuni Widayati menyampaikan, asesmen TVET 4.0 juga bermanfaat bagi industri dan pemangku kepentingan lainnya. Industri dapat memilih institusi sebagai mitra sesuai keterampilan yang dibutuhkan. Hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan 4.0 sesuai kebutuhan industri. Dengan memahami status atau kemajuan TVET, industri dapat mengembangkan strategi kemitraannya dan mengembangkan keterampilan 4.0 bersama-sama.
Pemangku kepentingan lain termasuk mitra pembangunan, asosiasi, LSM, universitas, pusat penelitian, profesional, dan pemangku kepentingan terkait lainnya juga dapat menggunakan hasil asesmen sesuai dengan peran masing-masing.
Terdapat dua jenis asesmen TVET 4.0, yaitu Asesmen Mandiri dan Asesmen Internal. Asesmen Mandiri dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi sesuai arahan dari tim asesmen TVET 4.0. Hasilnya kemudian diserahkan kepada tim asesmen. Sedangkan Asesmen Internal dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi sesuai kebutuhan masing-masing dan hasilnya tidak wajib diserahkan kepada tim asesmen TVET 4.0.
“Asesmen TVET 4.0 diharapkan berkontribusi pada penciptaan sistem pengembangan keterampilan industri 4.0 yang lebih baik, sehingga lulusan kampus Kemenperin semakin siap menghadapi tantangan global di era industri 4.0 ini,” ujar Kepala PPPVI.
https://pasardana.id/news/2022/9/13/kejar-kontribusi-industri-ke-pdb-us-133-miliar-pada-2023-kemenperin-wujudkan-kesiapan-sdm-dengan-tvet-40/