Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (01/9), IHSG ditutup melemah 25,49 poin (-0,35%) ke level 7.153,10.
IHSG melemah pasca rilis data inflasi Indonesia mencatatkan deflasi 0,21% mtm (August-22), sebelumnya inflasi 0,64% mtm (July-22).
Di sisi lain, harga BBM subsidi jenis Pertalite 2dak mengalami kenaikan, sedangkan tiga jenis BBM non-subsidi yaitu Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex justru mengalami penurunan harga.
Dari ekternal, rilis data PMI Manufaktur Caixin China mengalami penurunan menjadi 49,5 (Augst-22), bulan sebelumnya 50,4 (July-22).
Di saat yang sama, kebijakan nol-covid China kembali menghantui pasar komoditas, pasalnya kota Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan saat ini menjalani lockdown.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (01/9) ditutup variatif karena pelaku pasar cenderung wait & see menantikan rilis data laporan pekerjaan utama AS yang akan rilis besok sebagai petunjuk arah kebijakan The Fed kedepannya.
Selain itu, klaim pengangguran awal AS menurun untuk tiga Minggu berturut-turut dan mencapai posisi terendah dalam dua bulan.
DJIA (+0,46%), S&P 500 (+0,30%), dan Nasdaq (-0,26%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed dimana katalis negatif dari ekternal masih cukup dominan seperti rencana pengetatan lanjutan dari kebijakan moneter The Fed dan ECB untuk mengendalikan inflasi,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (02/9/2022).
https://pasardana.id/news/2022/9/2/analis-market-0292022-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/