Jakarta, BeritaMu.co.id – Emiten layanan transportasi milik pengusaha TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) saat ini masih fokus mengembangkan layanan logistik layanan Anteraja.
Usai memperoleh pendanaan dari International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia senilai Rp 451 miliar (setara US$ 31 juta), anak usaha perusahaan yakni PT Tri Adi Bersama (Anteraja) juga berencana menambah pasar baru yang menyasar segmen business to business (B2B).
“Anteraja mulai masuk ke social media commerce, Layanan BisnisAja, B2B, itu market baru yang kita masuki,” ungkap Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA, dalam paparan publik perseroan, Jumat (30/7/2021).
Seperti diketahui, IFC menjadi pemegang saham ASSA setelah menyerap penerbitan obligasi konversi yang diterbitkan ASSA senilai Rp 720 miliar.
“Sebagian besar convertible bond dipegang oleh IFC, untuk penggunaan dananya sebagian besar untuk pengembangan bisnis baru,” ujarnya.
Pada tahun ini, emiten bersandi ASSA ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun.
Sampai dengan semester pertama ini, belanja modal yang sudah terserap mencapai lebih dari Rp 400 miliar. Rinciannya, senilai Rp 300 miliar dipakai untuk membeli mobil baru, Rp 100 miliar pembelian tanah untuk pengembangan bisnis balai lelang.
Prodjo menambahkan, Anteraja juga berencana ekspansi ke luar Jawa. Hal ini didasari oleh pertumbuhan bisnis logistik Anteraja pada 2021-2022 yang diperkirakan masih akan tumbuh di kisaran 200% setiap tahunnya.
“Potensinya cukup besar,” kata dia.
Sementara itu, dengan fokus pada layanan Anteraja, dia memperkirakan pendapatan di tahun ini akan tumbuh 25% dari tahun lalu. Sedangkan, untuk laba bersih diperkirakan akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kontribusi terbesar pendapatan di tahun ini dari bisnis logistik, Anteraja porsinya sekitar 45% dari pendapatan ASSA secara keseluruhan,” bebernya.
Sebagai informasi saja, Anteraja mempekerjakan lebih dari 15.000 kurir dan mengirimkan lebih dari 700.000 pesanan paket per hari.
Anteraja juga berafiliasi dengan salah satu platform e- commerce terbesar di Indonesia dan salah satu perusahaan pengiriman ekspres terbesar dan berbasis teknologi di China.
Dari pasar modal, saham ASSA ditutup pada Jumat ini (30/7), turun 0,83% di Rp 2.400/saham. Nilai transaksi Rp 21,36 miliar dengan volume perdagangan 8,91 juta saham. Sepekan saham ini naik 2,13% dengan sebulan juga tumbuh 15%.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Disuntik IFC Rp 451 M, Ini Rencana Emiten Logistik TP Rachmat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210730174105-17-264987/disuntik-ifc-rp-451-m-ini-rencana-emiten-logistik-tp-rachmat