
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (29/10) ditutup naik 0.91%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp1.23 Triliun.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BMRI, MDKA, BRMS, dan UNVR.
Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah dan S&P 500 hampir stagnan pada perdagangan Rabu (29/10). Setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada bulan Desember belum dapat dipastikan. Sementara itu, indeks Nasdaq kembali mencatat rekor tertinggi baru, didorong kenaikan saham Nvidia. Sebelumnya, pasar saham sempat menguat setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps, sesuai ekspektasi, dan mengumumkan akan kembali melakukan pembelian terbatas surat utang pemerintah AS. Setelah konferensi pers Powell, peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember turun menjadi 71%, dari sebelumnya 90%. Di sisi lain, saham Nvidia naik 3%. Adapun Dow Jones ditutup melemah 0,16%, S&P 500 turun tipis 0,30 poin, sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,55%. Saham Caterpillar melonjak 11,6% setelah melaporkan laba Q3 melampaui ekspektasi. Sementara, saham Meta Platforms turun lebih dari 8%, Microsoft turun 1%, sedangkan Alphabet naik sekitar 5%. Meta melaporkan beban satu kali hampir US$16 miliar terkait “Big Beautiful Bill” yang disahkan pemerintahan Trump, serta memperkirakan belanja modal tahun depan akan “jauh lebih besar” dibandingkan 2025.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik ditutup beragam karena investor menunggu keputusan suku bunga The Fed. Rabu (29/10), indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 2,17%, sedangkan indeks Topix turun 0,23%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,76%, sedangkan indeks Kosdaq melemah 0,19%. Di sisi lain, indeks saham S&P/ASX 200 Australia turun 0,96%. Sementara itu, pasar saham Hong Kong tutup karena hari libur nasional. Sedangkan, pasar saham di China daratan, CSI 300 dan Shanghai Composite naik masing-masing sebesar 1,19% dan 0,70%. Investor menunggu keputusan suku bunga The Fed, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (30/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi mencoba break di atas 8180. Akan tetapi jika gagal break level tersebut IHSG bisa kembali koreksi karena Fed cut rate 25 bps sudah inline, tapi masih banyak ketidakpastian untuk cut rate selanjutnya. Diperkirakan Support IHSG: 8000-8130 dan Resist IHSG: 8180-8200.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: AMRT, ISAT, GZCO, BWPT, CPIN, dan JARR.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
AMRT, Spec Buy dengan area beli di 1990-2010, cutloss di bawah 1985. Target dekat di 2030-2080.
ISAT, Spec Buy dengan area beli di 1860-1900, cutloss di bawah 1850. Target dekat di 1925-1960.
GZCO, Spec Buy dengan area beli di 270-276, cutloss di bawah 266. Target dekat di 284-290.
BWPT, Spec Buy dengan area beli di 138-140, cutloss di bawah 137. Target dekat di 146-150.
CPIN, Spec Buy dengan area beli di 5000-5050, cutloss di bawah 4970. Target dekat di 5125-5250.
JARR, Spec Buy dengan area beli di 3800-3820, cutloss di bawah 3760. Target dekat di 3890-3960.
Disclaimer On
https://pasardana.id/news/2025/10/30/analis-market-30102025-ihsg-berpotensi-menguat/

































