
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (14/10) ditutup turun 1.95%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp1.32 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, BRMS dan BBNI.
Sementara itu, Indeks-indeks saham Wall Street mayoritas melemah pada perdagangan Selasa (14/10). Pasar saham sempat rebound dari pelemahan awal, namun kembali tertekan menjelang penutupan akibat komentar Presiden AS, Donald Trump yang kembali menyerang China terkait pembelian kedelai. Indeks S&P 500 turun 0,2%, Nasdaq Composite melemah 0,8%. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 0,4%, yang dipimpin kenaikan saham Caterpillar. Pasar saham AS dibuka melemah setelah China memperketat kontrol atas sektor pelayaran global dengan menjatuhkan sanksi terhadap lima anak usaha Hanwha Ocean asal Korea Selatan di AS. Langkah tersebut melarang individu dan entitas di China berbisnis dengan perusahaan yang terdampak, dengan alasan untuk memperkuat keamanan nasional. Selain itu Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyatakan, keputusan penerapan tarif tambahan 100% terhadap impor China akan bergantung pada langkah lanjutan Beijing. Ia menegaskan, tarif tersebut bisa diberlakukan lebih cepat dari rencana awal 1 November. Kemudian, pasar kembali turun setelah Trump menulis di Truth Social bahwa China telah melakukan tindakan ‘ekonomis yang bermusuhan’ karena berhenti membeli kedelai dari AS. Trump bahkan menyinggung kemungkinan pembalasan berupa embargo minyak goreng. Di sisi emiten, saham Nvidia melanjutkan pelemahan sejak aksi jual besar pada Jumat pekan lalu. Saham Citigroup dan Wells Fargo masing-masing melonjak 3,9% dan 7,2% berkat hasil kinerja yang melampaui ekspektasi. JPMorgan dan Goldman Sachs juga mencatatkan laba di atas perkiraan, meskipun kedua sahamnya sedikit terkoreksi.
Di sisi lain, Bursa Asia bergerak turun pada perdagangan Selasa (14/10). Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 2,58%, dan Topix juga melemah 1,99%, kembali dibuka usai libur panjang. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menurun 1,73%, Shanghai Composite turun 0,62%, Taiex Taiwan melemah 0,48%, sedangkan ASX 200 Australia menguat 0,19%. Kemudian, Kospi Korea Selatan turun 0,79%, dan Kosdaq turun 1,46%. Di sisi lain, Straits Times turun 0,80% dan FTSE Malaysia melemah 0,23%. Saham-saham Asia mengalami rebound pada awal perdagangan Selasa, sebelumnya akhirnya ditutup melemah, dengan rebound yang tidak merata terjadi di seluruh pasar ekuitas regional setelah tanda-tanda bahwa negosiasi perdagangan antara AS dan China masih sesuai rencana. Sementara itu, perdagangan Senin di Wall Street setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Presiden AS Donald Trump tetap berada di jalur yang tepat untuk bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (15/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi teknikal rebound hari ini ke 8100, tapi jika gagal menembus resist kuat di 8100, masih potensi kembali koreksi ke 7800-an. Diperkirakan Support IHSG: 7925-8000 dan Resist IHSG: 8100-8130.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: GZCO, SCMA, BWPT, BKSL, MINA, dan HRUM.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
GZCO, Spec Buy dengan area beli di 320-336, cutloss di bawah 310. Target dekat di 360-370.
SCMA, Spec Buy dengan area beli di 390-400, cutloss di bawah 382. Target dekat di 412-424.
BWPT, Spec Buy dengan area beli di 140-144, cutloss di bawah 136. Target dekat di 147-152.
BKSL, Spec Buy dengan area beli di 130-133, cutloss di bawah 128. Target dekat di 138-143.
MINA, Spec Buy dengan area beli di 192-196, cutloss di bawah 190. Target dekat di 202-212.
HRUM, Spec Buy dengan area beli di 1180-1195, cutloss di bawah 1170. Target dekat di 1215-1235.
https://pasardana.id/news/2025/10/15/analis-market-15102025-ihsg-berpotensi-teknikal-rebound/