
Beritamu.co.id – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (IDX: INET) akan menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue sebanyak 12,8 miliar.
Melalui aksi ini, perseroan mengincar dana dengan nilai maksimal Rp3,2 triliun.
Menurut keterbukaan informasi Sinergi Andalan, harga pelaksanaan rights issue tersebut Rp250 per saham.
Sementara rasio rights issue ditetapkan 3:4, artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 4 HMETD.
Namun, yang membuat aksi ini semakin menarik adalah keseriusan PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) – pemegang saham pengendali dengan 60,62% saham INET – yang tak hanya berkomitmen menyerap seluruh haknya, tapi juga siap menjadi pembeli siaga untuk sisa saham yang tidak diambil investor lain.
Melalui Surat Pernyataan tertanggal 19 September 2025, AKUN menyatakan siap melaksanakan HMETD senilai Rp1,78 triliun dari porsi kepemilikannya dan menjadi pembeli siaga hingga maksimal 5,65 miliar saham atau senilai Rp1,41 triliun jika saham baru tak seluruhnya terserap pasar.
Total potensi injeksi dana dari AKUN dan hasil seluruh dana aksi korporasi ini ke kas INET bisa mencapai lebih dari Rp3,2 triliun, menandakan keyakinan penuh terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Adapun dana segar hasil rights issue ini akan digunakan untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7.
Rinciannya, sebanyak Rp2,8 triliun akan dikucurkan ke anak usaha, GPI, untuk menggaet 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.
Selain itu, dana juga dialokasikan untuk PFI Rp213,44 miliar sebagai bagian rencana pelunasan biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT JMP.
Kemudian untuk IAB Rp135 miliar sebagai modal kerja pembangunan FTTH di Pulau Jawa.
Sisanya untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, dan biaya overhead lainnya.
Sebagai tambahan insentif bagi investor, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6, yang bisa dikonversi menjadi saham baru pada periode pelaksanaan 3 Juni 2026 – 1 Desember 2028.
Potensi tambahan dana dari waran ini mencapai Rp921,6 miliar.
Begini rinciannya;
Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD:
– Pasar Reguler dan Negosiasi : 25 November 2025
– Pasar Tunai : 27 November 2025
Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD:
– Pasar Reguler dan Negosiasi : 26 November 2025
– Pasar Tunai : 28 November 2025
Tanggal Pencatatan dalam DPS yang berhak atas HMETD 27 November 2025
Perdagangan & Pelaksanaan HMETD: 1 – 5 Desember 2025.
Perdagangan Waran Seri II: 3 Desember 2025 – 1 Desember 2028.
Pelaksanaan Waran Seri II: 3 Juni 2026 – 1 Desember 2028.
https://pasardana.id/news/2025/9/26/sinergi-inti-andalan-rights-issue-rp3-2-triliun-harga-pelaksanaan-inet-rp250-per-saham/