
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (24/09), IHSG ditutup menguat +1,36 poin (+0,02%) ke level 8.126,56.
Penguatan IHSG cenderung terbatas, dibayangi minimnya katalis positif ekonomi domestik serta depresiasi nilai tukar rupiah.
Dari eksternal, Jerome Powell mengambil sikap hati-hati terkait pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Powell menekankan bahwa arah pemotongan suku bunga masih tidak pasti karena bank sentral berjuang untuk menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan pasar tenaga kerja yang melemah.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (- 0,37%), S&P 500 (-0,28%), & Nasdaq (-0,34%).
Saham AS mengalami penurunan untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu karena para investor menimbang tekanan terhadap pemimpin bidang AI, sinyal yang saling bertentangan dari Federal Reserve, serta keuntungan yang diambil di level rekor.
Nvidia turun hampir -1% setelah mengumumkan kemitraan senilai US$100 miliar dengan OpenAI, sedangkan Oracle turun -1,7% dan Micron Technology turun -2,9% meski melaporkan laba yang lebih kuat dari perkiraan.
Di sisi lain, janji Alibaba untuk meningkatkan pengeluaran AI di luar komitmen awal senilai US$50 miliar mendorong sahamnya yang diperdagangkan di AS naik +8,2%.
Namun, sentimen pasar tetap tertekan oleh kekhawatiran terhadap valuasi yang tinggi, seiring Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa risiko inflasi dan pasar tenaga kerja masih ada, sambil memperingatkan bahwa harga saham tetap terlalu tinggi.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak mixed dibayangi aksi profit taking investor pasca membentuk all time high,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (25/9).
https://pasardana.id/news/2025/9/25/analis-market-2592025-ihsg-diperkirakan-bergerak-mixed-dibayangi-aksi-profit-taking/

































