Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (09/09), IHSG ditutup melemah -138,24 poin (- 1,78%) ke level 7.628,61.
Pelemahan IHSG disebabkan sentimen reshuffle kabinet dalam negeri serta penurunan emiten big caps perbankan seperti BBCA (- 2,27%), BBRI (-2,82%), BBNI (-2,39%), dan BMRI (-4,01%).
Di saat yang sama, arus dana asing yang mencatatkan net sell turut memberikan tekanan tambahan kepada pergerakan IHSG.
Dari eksternal, investor hampir sepenuhnya telah memperhitungkan pemotongan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada akhir bulan ini, dengan beberapa pihak bersiap untuk pemotongan sebesar setengah poin tergantung pada hasil inflasi AS minggu ini.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup di zona hijau, seperti DJIA (+0,43%), S&P 500 (+0,27%), & Nasdaq (+0,37%).
Para investor menelaah data ketenagakerjaan yang direvisi, menunjukkan sebanyak 911.000 pekerjaan tambahan yang dilaporkan sebelumnya di tahun hingga Maret direvisi turun, merupakan revisi penurunan terbesar sejak tahun 2002.
Outlook ketenagakerjaan yang lebih lemah ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pekan depan, dengan perdebatan berfokus pada seberapa besar pengurangan suku bunga yang akan dilakukan.
Sektor energi memimpin kenaikan, sedangkan sektor material tertinggal.
Di antara perusahaan raksasa, Meta (+1,8%) dan Alphabet (+2,4%) kompak menguat.
Di sisi lain, Apple (-1,5%) setelah memperkenalkan lini produk iPhone 17, memicu pertanyaan tentang berkelanjutan permintaan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring masih adanya net foreign sell yang berlangsung, khususnya pada saham perbankan big caps,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (10/9).
https://pasardana.id/news/2025/9/10/analis-market-1092025-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
