ANALIS MARKET (03/9/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak di Zona Hijau

Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (02/09), IHSG ditutup menguat +65,52 poin (+0,85%) ke level 7.801,59.

Penguatan IHSG didorong oleh saham-saham berkapitalisasi besar, seperti BRPT (+7,04%), ANTM (+8,44%), BRMS (+10,29%), AMMN (+1,91%), & UNTR (+5,82%).

Tekanan jual investor akibat adanya kekhawatiran adanya aksi demonstrasi sudah mereda, seiring mulai kondusifnya dibeberapa wilayah penting seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, & Yogyakarta.

Dari eksternal, ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 bps pada September kembali meningkat dikisaran 90%.

Kemudian, S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur China naik menjadi 50,5 pada Agustus 2025 (vs. Juli 2025: 49,5), melampaui ekspektasi konsensus di level 49,5 sekaligus menandai angka tertinggi sejak Maret 2025.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup di zona merah, seperti DJIA (- 0,55%), S&P 500 (-0,69%), & Nasdaq (-0,82%).

Kenaikan hasil obligasi pemerintah AS meningkatkan tekanan, dengan yield 10-tahun mendekati 4,3% dan 30-tahun mendekati 5%, level yang dianggap sebagai hambatan bagi kelas asset saham.

Sentimen pasar terus melemah setelah pengadilan banding federal memutuskan sebagian besar tarif Trump ilegal, meskipun tarif tersebut tetap berlaku hingga 14 Oktober menunggu upaya banding ke Mahkamah Agung.

Investor kini menunggu laporan data lapangan kerja bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Jumat, yang bisa membentuk keputusan the Fed mengenai suku bunga, dengan pasar yang memperkirakan pemotongan 25 bps.

Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi untuk bulan keenam berturut-turut, memperdalam kekhawatiran atas pertumbuhan.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau seiring kondusifnya kegiatan ekonomi pasca terjadinya aksi demonstrasi yang cukup besar terjadi disejumlah wilayah Indonesia,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (03/9).