
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (01/9), IHSG ditutup turun 1.21%, dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp2.14 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, dan ADRO.
Sementara itu, pada Jumat pekan lalu (29/8), indeks utama Wall Street ditutup melemah, disebabkan oleh penurunan saham Dell, Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Indeks S&P 500 turun 0,64% dan Nasdaq turun 1,15%, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,20%. Di sisi emiten, saham Dell anjlok hampir 9% dan menjadi salah satu saham yang mengalami penurunan signifikan pada S&P 500 setelah tingginya biaya manufaktur untuk server yang dioptimalkan untuk AI dan persaingan yang semakin ketat membayangi proyeksi permintaan perusahaan yang optimistis untuk infrastruktur kecerdasan buatan. Saham Nvidia turun 3,4%. Laporan kuartalan perusahaan raksasa AI tersebut gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor, namun menegaskan bahwa belanja terkait infrastruktur kecerdasan buatan tetap kuat. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin (1/9) bahwa India telah menawarkan pengurangan tarif barang-barang AS menjadi nol. Hal itu dikatakan Trump ketika Perdana Menteri India Narendra Modi secara terbuka menunjukkan solidaritasnya kepada para pemimpin China dan Rusia dalam menghadapi tekanan perdagangan dari Washington. Sambil menyebut hubungan AS dengan India “berat sebelah”, Trump menulis di platform Truth Social-nya.
Di sisi lain, Mayoritas bursa Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Senin (01/9), seiring investor mencermati keputusan pengadilan banding AS yang menyatakan sebagian besar kebijakan tarif “resiprokal” Presiden Donald Trump ilegal. Indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 2,15%. Selain itu, CSI 300 China dan Shanghai Composite masing-masing naik 0,60% dan 0,46%. Sedangkan, indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 1,24%, dan Topix turun 0,39%. Di Kawasan lainnya, indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,35% dan Kosdaq turun 1,49%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,51%. Di sisi lain, pengadilan Banding Federal Circuit pada Jumat lalu memutuskan bahwa Trump telah melampaui kewenangannya sebagai presiden ketika memberlakukan tarif terhadap hampir seluruh negara di dunia dalam pengumuman “liberation day” pada 2 April lalu. Dalam pertemuan dua hari Shanghai Cooperation Organization (SCO), kedua negara menyepakati diri sebagai mitra pembangunan, bukan rival. Presiden China Xi Jinping dijadwalkan menyampaikan pidato dalam pertemuan tersebut. Di China, pergerakan saham Alibaba menjadi sorotan setelah harga sahamnya melonjak hampir 13% di Wall Street pada Jumat pekan lalu berkat pencapaian laba kuartal Juni yang lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, data manufaktur resmi China untuk Agustus menunjukkan indeks PMI berada pada angka 49,4, naik tipis dari 49,3 bulan sebelumnya, meskipun masih berada di bawah level ekspansi.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (02/9), Fanny Suherman, CFP®? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi bergerak sideways di range 7600-7800 hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 7600-7680 dan Resist IHSG: 7800-7820.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: SLIS, ARCI, SCMA, GZCO, BKSL, dan MEDC.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
SLIS, Buy if Break 87, dengan target dekat di 92-102. Cutloss di bawah 84.
ARCI, Spec Buy dengan area beli di 750-760, cutloss di bawah 730. Target jual di 785-815.
SCMA, Spec Buy dengan area beli di 318-322, cutloss di bawah 314. Target jual di 332-342.
GZCO, Spec Buy dengan area beli di 194-202, cutloss di bawah 190. Target jual di 208-216.
BKSL, Buy on Weakness dengan area beli di 129-132, cutloss di bawah 124. Target jual di 137-144.
MEDC, Spec Buy dengan area beli di 1120-1135, cutloss di bawah 1100. Target jual di 1160-1200.
https://pasardana.id/news/2025/9/2/analis-market-0292025-ihsg-berpotensi-bergerak-sideways/

































