Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (21/08), IHSG ditutup melemah -53,11 poin (-0,67%) ke level 7.890,72.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari sumbangsih terkoreksinya saham DSSA (-13,13%), pasca MSCI menyebutkan akan menyesuaikan Foreign Inclusion Factor (FIF) menjadi 0,13 (sebelumnya 0,25).
Kemudian, Bank Indonesia mencatat bahwa neraca berjalan (current account) Indonesia pada 2Q25 defisit US$3 miliar atau setara 0,8% terhadap PDB (vs. 1Q25: defisit 0,1% terhadap PDB), sejalan dengan pola musiman seiring pembayaran dividen dan kupon oleh perusahaan.
Dari eksternal, investor masih wait & see menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk sinyal kebijakan The Fed dalam jangka waktu dekat.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (-0,34%), S&P 500 (-0,40%), & Nasdaq (-0,34%).
Pelemahan tersebut disebabkan adanya tekanan jual pada saham-saham teknologi, sejalan dengan para investor masih fokus memperhatikan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Jackson Hole.
Walmart anjlok 4,5% setelah tak memenuhi ekspektasi laba kuartalan untuk pertama kalinya sejak 2022, meskipun meningkatkan prospek penjualan dan laba tahunan.
Lemahnya kinerja ritel lainnya menambah kekhawatiran tentang daya beli konsumen di tengah tarif yang lebih tinggi dan pengeluaran yang tidak merata.
Di sisi data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran naik lebih dari yang diharapkan, sedangkan PMI komposit S&P Global menunjukkan laju aktivitas bisnis tercepat dalam tiga tahun, mencerminkan latar belakang ekonomi yang cenderung bercampur.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed dibayangi aksi profit taking investor pasca terjadi penguatan cukup signifikan pada pekan sebelumnya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (22/8).
https://pasardana.id/news/2025/8/22/analis-market-2282025-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
