
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/8), IHSG di tutup (14/08) menguat 0,49% ke level 7931.
Penguatan ini berkolerasi terhadap asing yang mencetakkan net buy sebesar Rp 864 miliar.
Sementara itu, Indeks-indeks saham Wall Street mayoritas tergelincir pada Kamis (14/8/2025). Namun, S&P 500 malah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) penutupan. Meski data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) pada Juli lebih tinggi dari perkiraan. Dikutip dari CNBC Internasional, S&P 500 naik tipis 0,03% ke level 6.468,54. Kenaikan tersebut cukup untuk mencatatkan rekor tiga hari berturut-turut. Sementara itu, Nasdaq Composite justru turun tipis 0,01% menjadi 21.710,67 dan Dow Jones Industrial Average melemah 11,01 poin (0,02%) ke 44.911,26. Tekanan datang dari data producer price index (PPI) yang mencatat kenaikan 0,9% secara bulanan pada Juli, jauh di atas ekspektasi 0,2% dan meningkat tajam dari posisi datar pada Juni. PPI biasanya menjadi indikator awal bagi inflasi konsumen. Namun, sebagian pelaku pasar menilai lonjakan PPI ini didorong oleh kenaikan signifikan pada biaya ‘portfolio management’ dan tarif penerbangan. Tanpa faktor tersebut, data inflasi produsen akan mendekati perkiraan analis. Sebelumnya, sentimen pasar sudah positif setelah rilis data inflasi konsumen (CPI) Juli yang lebih rendah dari perkiraan.
Di sisi lain, Bursa Asia-Pasifik mixed dengan mayoritas turun pada perdagangan Kamis (14/8) seiring ekspektasi investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan. Pelaku pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan Australia yang diperkirakan akan mempengaruhi arah pasar regional. Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 1,45% dan Topix menurun 1,10%. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,04%, dan Kosdaq menguat 0,14. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,53%, Hang Seng Hong Kong turun 0,37%, Taiex Taiwan melemah 0,54% dan CSI 300 China turun 0,08%. Ekspektasi pasar terhadap data ketenagakerjaan Australia cukup optimistis. Memproyeksikan penambahan 25.000 tenaga kerja pada Juli, meningkat signifikan dibandingkan 2.000 pada bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran diperkirakan mencapai 4,2%, sedikit turun dari 4,3% pada Juni.
“Melihat perdagangan IHSG kemarin, Kami memproyeksikan IHSG masih melanjutkan penguatan. Diperkirakan Support 7900 dan 7830; Resist 7950 dan 8000,” sebut Kevin Juido Hutabarat selaku Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas dalam riset Jumat (15/8).
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: AMMN, BBRI, CUAN, WIFI, GOTO, dan BWPT.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
AMMN, Spec Buy dengan area beli di 8450-8600, cutlloss di bawah 8400. Target dekat di 8750-8900.
BBRI, Spec Buy dengan area beli di 4000-4060, cutlloss di bawah 4000. Target dekat di 4100-4240.
CUAN, Spec Buy dengan area beli di 1570-1600, cutlloss di bawah 1570 Target dekat di 1630-1680.
WIFI, Spec Buy dengan area beli di 2830-2900, cutlloss di bawah 2830. Target dekat di 2940-3000.
GOTO, Spec Buy dengan area beli di 60-62, cutlloss di bawah 60. Target dekat di 64-67.
BWPT, Spec Buy dengan area beli di 129-134, cutlloss di bawah 128. Target dekat di 137-141.
https://pasardana.id/news/2025/8/15/analis-market-1582025-ihsg-diproyeksi-lanjutkan-penguatan/