
Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) berlanjut pada sesi perdagangan kemarin (13/8).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 4 bp menjadi 5,86%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp menjadi 6,39%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 bp menjadi 6,40%.
Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range di kisaran 6,37-6,56%.
Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp38,4 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp41,1 triliun.
FR0104 dan FR0108 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp4,9 triliun dan Rp3,4 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,2 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,54%, bergerak dari level Rp16.290/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.202/US$ kemarin.
Dari eksternal, US Treasury Secretary Scott Bessent memberikan pandangan terkait kondisi tingkat suku bunga saat ini yang dinilai terlalu ketat.
Bessent menilai policy rate AS seharusnya 150bp hingga 175bp lebih rendah dari levelnya saat ini.
Bessent juga menilai potensi pemangkasan suku bunga hingga 50bp pada FOMC Meeting bulan September cukup memungkinkan, menimbang revisi data tenaga kerja yang substansial pada bulan Mei dan Juni oleh Bureau of Labor Statistics.
Indikator global menunjukkan sentimen yang positif bagi pasar obligasi, terlihat dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 6bp menjadi 3,77% dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 5bp menjadi 4,24%.
Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia turun sebesar 3bp menjadi 70bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah berpotensi meningkat. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0074, FR0096, FR0065, FR0080,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (14/8).
https://pasardana.id/news/2025/8/14/analis-market-1482025-demand-terhadap-sbn-berdenominasi-rupiah-berpotensi-meningkat/