
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (11/8), IHSG ditutup naik 0.96%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp834 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBRI, FILM, DSSA dan BREN.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street melemah pada perdagangan Senin (11/8). Pelemahan tersebut seiring investor bersiap menghadapi rilis data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,45%, S&P 500 melemah 0,25% dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,3%. Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan Juli akan diumumkan Selasa (12/8), diikuti Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis (16/8). Kedua data tersebut dapat menjadi acuan utama arah kebijakan suku bunga The Fed dalam rapat September mendatang, yang diperkirakan Dow Jones, CPI Juli diperkirakan naik 0,2% MoM dan 2,8% YoY. Sedangkan Core CPI, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, diproyeksikan naik 0,3% MoM dan 3,1% YoY. Pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada 21-23 Agustus juga akan menjadi perhatian. Saat ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada September mencapai 87%. Di sisi perdagangan internasional, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang tenggat waktu penerapan tarif impor terhadap barang-barang asal China selama 90 hari. Perintah tersebut diteken hanya beberapa jam sebelum penangguhan sebelumnya berakhir pada tengah malam.
Di sisi lain, Bursa Asia-Pasifik berada di zona hijau pada Senin (11/8), di tengah penantian pelaku pasar terhadap kepastian batas waktu gencatan tarif antara AS dan China yang berakhir 12 Agustus 2025 akan diperpanjang. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,10%, sedangkan Kosdaq naik 0,32%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,43%. Bank sentral Australia dijadwalkan mengumumkan tingkat inflasi periode Agustus, keputusan suku bunga pada Selasa (12/8). Saham SK Hynix naik 4,09% setelah perusahaan memproyeksikan kenaikan permintaan chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI) hingga 30% per tahun sampai akhir dekade. Menurut Choi Joon-yong, Kepala Perencanaan Bisnis HBM di SK Hynix, belanja modal untuk AI oleh penyedia layanan cloud besar seperti Amazon, Microsoft, dan Google kemungkinan akan direvisi naik, yang akan menguntungkan pasar HBM. “Permintaan AI dari pengguna akhir cukup kuat dan solid,” ujarnya. Sementara itu, pasar Jepang tutup karena Hari Gunung. Di Jepang, SoftBank dikabarkan telah menunjuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase & Co, Mizuho Financial Group, dan Morgan Stanley untuk mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) operator aplikasi pembayaran PayPay di AS. IPO tersebut berpotensi mengumpulkan lebih dari US$ 2 miliar dan bisa berlangsung paling cepat pada kuartal terakhir tahun ini. Di sisi lain, Hang Seng Hong Kong naik 0,19% dan CSI 300 China menguat 0,43%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (12/8), Fanny Suherman, CFP®? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi sideways hari ini. Diperkirakan, Support IHSG: 7500-7550 dan Resist IHSG: 7680-7720.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku Trading Idea hari ini, yaitu: CUAN, CDIA, GOTO, BFIN, PANI, dan ANTM.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
CUAN, Spec Buy dengan area beli di 1520-1535, cutlloss di bawah 1500. Target dekat di 1560-1600.
CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1500-1515, cutlloss di bawah 1470. Target
dekat di 1560-1600.
GOTO, Spec Buy dengan area beli di 61-62, cutlloss di bawah 58. Target dekat di 65-68.
BFIN, Spec Buy dengan area beli di 845-850, cutlloss di bawah 825. Target dekat di 870-890.
PANI, Spec Buy dengan area beli di 16200, cutlloss di bawah 16000. Target dekat di 16750-17000.
ANTM, Buy on Weakness dengan area beli di 2840-2940, cutlloss di bawah 2840. Target dekat di 3000-3060.
https://pasardana.id/news/2025/8/12/analis-market-1282025-ihsg-berpotensi-sideways/