
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (05/8), IHSG ditutup naik 0.68%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp647 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBCA, CUAN, BBNI dan TLKM.
Sementara itu, Indeks-indeks saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/8). Pelemahan tersebut seiring kekhawatiran pasar atas potensi tarif baru dari Presiden AS Donald Trump dan melemahnya data ekonomi terbaru. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,49%, Nasdaq Composite turun 0,65% dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,14%. Penurunan terjadi setelah indeks ISM Services, yang mencerminkan kinerja sektor jasa, tidak menunjukan pertumbuhan pada bulan Juli, menyebabkan kekhawatiran akan risiko stagflasi, yakni kondisi inflasi tinggi yang disertai dengan pelemahan pasar tenaga kerja. Sektor jasa mencakup sekitar 70% dari ekonomi AS, sehingga pelemahannya menjadi sinyal negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Tekanan tambahan datang dari pernyataan Trump yang mengindikasikan rencana tarif baru terhadap semikonduktor dan produk farmasi. Di sisi lain, Trump menyatakan, pengumuman terkait tarif tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. “Kami akan umumkan soal semikonduktor dan chip, karena kami ingin produksi itu terjadi di AS,” kata Trump. Di sisi emiten, saham Palantir melonjak 7,9% di mana perusahaan melaporkan pendapatan tahunan menembus US$ 1 miliar untuk pertama kalinya. Sedangkan, saham Caterpillar stagnan setelah membukukan laba di bawah ekspektasi. Saham Eaton terkoreksi hingga 7% karena mencatat proyeksi kinerja yang kurang baik.
Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (5/8). Meskipun Presiden AS Donald Trump menyatakan rencana untuk secara signifikan menaikkan tarif atas ekspor India ke AS. “India tidak hanya membeli minyak Rusia dalam jumlah besar, tetapi mereka kemudian menjual kembali sebagian besar minyak itu di pasar terbuka untuk meraup keuntungan besar,” tulis Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Social. Komentar Trump tersebut menimbulkan perhatian pasar, namun bursa saham Asia-Pasifik tetap berada di zona hijau. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,64% dan Topix naik 0,70%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,60% dan Kosdaq menguat 1,85%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,23% dan Hang Seng Hong Kong naik 0,68%. Kemudian, FTSE Straits Times naik 0,27% dan FTSE Malay KLCI menguat 0,76%. Sedangkan di India, indeks Nifty 50 di India tercatat melemah 0,30%, sementara BSE Sensex turun 0,38%. Di tengah ketidakpastian tersebut, investor juga menantikan keputusan Bank Sentral India (RBI) yang akan diumumkan Rabu (6/8). RBI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (06/8), Fanny Suherman, CFP®? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG masih berpotensi melanjutkan rebound hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 7400-7450 dan Resist IHSG: 7550-7600.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BKSL, PGEO, MINA, BREN, WIRG, dan SRTG.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BKSL, Spec Buy dengan area beli di 160-163, cutloss di bawah 156. Target jual dekat di 170-174.
PGEO, Buy on Weakness dengan area beli di 1565-1575, cutloss di bawah 1550. Target jual dekat di 1600-1620.
MINA, Buy on Weakness dengan area beli di 157-161, cutloss di bawah 149. Target jual dekat di 173-180.
BREN, Buy on Weakness dengan area beli di 6975, cutloss di bawah 6725. Target jual dekat di 7225-7400.
WIRG, Spec Buy dengan area beli di 115, cutloss di bawah 113. Target jual dekat di 119-121.
SRTG, Spec Buy dengan area beli di 1850-1875, cutloss di bawah 1800. Target jual dekat di 1900-1920.
https://pasardana.id/news/2025/8/6/analis-market-0682025-ihsg-masih-berpotensi-melanjutkan-rebound/