
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (09/7), IHSG ditutup naik 0.57%, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp383 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBCA, SIDO, BRMS, dan KLBF.
Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (9/7). Bahkan, Nasdaq mencatatkan rally all time high (ATH), dipimpin kenaikan saham Nvidia dan rebound saham-saham teknologi besar lainnya. Nasdaq Composite menguat 0,94%, S&P 500 naik 0,61% dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,49%. Sementara itu, saham Nvidia naik 1,8% dan sempat menyentuh kapitalisasi pasar sebesar US$ 4 triliun, menjadikannya perusahaan pertama di dunia atas pencapaian tersebut. Saham teknologi lain seperti Meta Platforms, Microsoft, dan Alphabet juga menguat, seiring meningkatnya kembali minat investor terhadap tema kecerdasan buatan (AI). Kenaikan tersebut terjadi meskipun pasar dibayangi oleh berita tarif impor terbaru dari Trump, yang mengumumkan surat pemberitahuan tarif ke sedikitnya enam negara lagi, termasuk Filipina dan Irak. Sebelumnya, Trump telah mengirim surat serupa ke 14 negara awal pekan ini, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang. Tarif baru tersebut berkisar antara 20% hingga 40%, dan dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus 2025. Dalam unggahan di Truth Social, Trump menegaskan tidak akan ada perubahan atau perpanjangan waktu terkait penerapan tarif ini. Trump juga mengumumkan tarif 50% atas impor tembaga, serta mengancam akan mengenakan tarif hingga 200% terhadap produk farmasi impor, meski penerapannya masih diberi waktu sekitar satu hingga satu setengah tahun.
Di sisi lain, Bursa Asia bergerak variasi (mixed) pada perdagangan Rabu (9/7). Indeks Jepang, Nikkei 225 naik 0,33% dan Topix menguat 0,41%. Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,60% dan Kosdaq naik 0,78%. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong turun 1,06% dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,61%. Di sisi lain, Straits Times naik 0,25% dan FTSE Malaysia turun 0,06%. Bursa Asia mixed, karena investor menahan diri untuk bertaruh pada aset berisiko karena Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memperpanjang batas waktu pemberlakuan pungutan impor pada Agustus. Saham di China menjadi fokus menjelang rilis data inflasi yang diperkirakan akan turun pada Juni. Trump mengisyaratkan akan terus melanjutkan rencananya untuk mengenakan bea masuk impor untuk produk asing. Ia juga mengatakan bahwa meski ada kemajuan kesepakatan dagang dengan Uni Eropa, namun rencana pengenaan pajak bagi perusahaan teknologi AS oleh Uni Eropa dapat menyebabkan pengumuman tarif baru secara sepihak dalam dua hari ke depan.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (10/7), Fanny Suherman, CFP? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi koreksi hari ini jika gagal break di atas resistance kuat 6950. Diperkirakan Support IHSG: 6880-6920 dan Resist IHSG: 6950-7000.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: MBMA, ANTM, TOBA, INET, BKSL, dan CENT.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
MBMA, Spec Buy dengan area beli di 464-474, cutloss di bawah 460. Target dekat di 480-490.
ANTM, Spec Buy dengan area beli di 2900-2920, cutloss di bawah 2880. Target dekat di 2980-3000.
TOBA, Spec Buy dengan area beli di 845-855, cutloss di bawah 840. Target dekat di 870-890.
INET, Spec Buy dengan area beli di 187-188, cutloss di bawah 184. Target dekat di 193-200.
BKSL, Spec Buy dengan area beli di 132-135, cutloss di bawah 128. Target dekat di 137-144.
CENT, Spec Buy dengan area beli di 107-109, cutloss di bawah 101. Target dekat di 113-120.
https://pasardana.id/news/2025/7/10/analis-market-1072025-ihsg-berpotensi-koreksi/