
Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali mengalami penguatan pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 4 basis poin ke level 6,29%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 4 bp ke level 6,66%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 8 bp ke level 6,68%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini mendekati lower bound dari estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,67%-6,87%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp26,8 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp34,3 triliun.
FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp5,5 triliun dan Rp3,4 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp6,6 triliun.
Sedangkan data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,33%, bergerak dari level Rp16.354/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.300/US$ kemarin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif, terlihat dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 3bp menjadi 3,83%, dan yield curve UST 10-tahun turun tipis sebesar 1bp menjadi 4,29%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia sedikit meningkat sebesar 1bp menjadi 79bp.
Dalam tujuh hari terakhir, CDS 5-tahun Indonesia bergerak di rentang 78bp hingga 83bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi meningkatnya demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0099, FR0052, FR0087, FR0085, FR0091, FR0074, FR0100,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (26/6).
https://pasardana.id/news/2025/6/26/analis-market-2662025-ada-potensi-meningkatnya-demand-sbn-berdenominasi-rupiah/