Home Bisnis MARKET 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-China, IESR: Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-China, IESR: Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

4
0

Beritamu.co.id – Hubungan diplomatik Indonesia dan China memasuki usia 75 tahun.

Hubungan yang telah telah terjalin sejak 13 April 1950 terus berlanjut hingga kini dalam hal perdagangan, pembangunan infrastruktur, energi, dan sosial-budaya.

Menurut data yang dihimpun Institute for Essential Services Reform (IESR), hingga 2022, China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut.

Volume perdagangan antara kedua negara meningkat dari US$50 miliar pada tahun 2013 menjadi US$150 miliar pada tahun 2022.

Pada 2024, merujuk laporan China Belt and Road (BRI) Investment Report 2024, Indonesia menjadi penerima utama investasi untuk proyek BRI, sekitar US$9,3 miliar atau setara dengan lebih dari Rp150 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai peranan sebagai mitra strategis dalam agenda politik dan ekonomi China di Asia Tenggara.

Presiden China Xi Jinping, dalam pesan terbarunya (13/4/2025), menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto atas peringatan 75 tahun hubungan diplomatik dan menekankan pentingnya saling mendukung visi pembangunan masing-masing kedua negara.

Dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke China akhir tahun lalu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mencapai kemandirian energi nasional melalui peningkatan kerja sama bilateral dengan Tiongkok dalam pengembangan energi berkelanjutan.

IESR menilai perayaan lebih dari tujuh dekade hubungan China dan Indonesia sebagai momentum tepat untuk memperkuat kemitraan pembangunan hijau. Kolaborasi ini penting untuk mendukung transisi energi dan transformasi ekonomi Indonesia menuju Nol Emisi Bersih (net zero emissions) selaras dengan target Persetujuan Paris. 

Baca Juga :  Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB Jadi 37,5% per Q2-2021

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menekankan, bahwa berdasarkan kajian terbaru IESR terdapat 333 GW proyek energi terbarukan skala utilitas yang bisa dikembangkan dan layak secara finansial.

“Pemanfaatan potensi ini akan mendukung Indonesia menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2045 dan ekonomi rendah karbon,” kata Fabby, Kamis (17/4/2025).

Fabby menyatakan, dengan China sebagai pemimpin global dalam pembangunan infrastruktur dan manufaktur energi terbarukan, kerja sama antara kedua negara akan saling menguntungkan dan mendukung ambisi pembangunan jangka panjang masing-masing pihak.

“Kerja sama di sektor energi bersih dapat membantu pengembangan proyek BRI hijau yang berdampak pada penurunan emisi, mengingat posisi Indonesia sebagai penerima utama. Proyek yang didanai oleh BRI dapat diprioritaskan pada investasi energi terbarukan, substitusi pembangkit listrik energi fosil, serta pengembangan rantai pasok dan manufaktur teknologi energi bersih,” tegas Fabby.

Menurut Fabby, BRI berperan multifungsi bagi China dan Indonesia.

Lebih dari sekedar instrumen pembangunan infrastruktur, proyek BRI hijau berpotensi mendorong pemberdayaan masyarakat, meningkatkan perdagangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.


https://pasardana.id/news/2025/4/17/75-tahun-hubungan-diplomatik-indonesia-china-iesr-momentum-perkuat-pembangunan-hijau/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here