Home Bisnis MARKET Terima Kunjungan Kadin, Mentan Ungkap Proyek Food Estate Bisa Gagal

Terima Kunjungan Kadin, Mentan Ungkap Proyek Food Estate Bisa Gagal

11
0

Beritamu.co.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, beserta jajaran di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (10/3).

Dalam pertemuannya tersebut, Mentan mengungkap jika proyek food estate bisa gagal jika dikerjakan secara parsial. 

“Kenapa gagal food estate? Kenapa gagal (cetak sawah) sejuta hektar? Kenapa gagal semua? Karena pendekatannya parsial, enggak holistik,” kata Amran.

Dirinya pun bercerita dengan memberikan contoh proyek food estate yang ada di Merauke, Papua Selatan. Dimana, satu keluarga memiliki 1.000 sampai 10.000 hektar lahan.

Mentan bilang, jika pemerintah membuka lahan tanpa mendampingi mereka maka bisa jadi gagal. 

“Kita datang, kemudian ditinggal tanpa teknologi, ya 50 tahun enggak selesai,” ujarnya.

Karena itu, ia menggagas agar proyek food estate tidak gagal maka harus ada transformasi teknologi ke modern.

“Ini optimasi lahan ada milenial dan teknologi, teknologi masuk,” ucap Mentan.

Oleh karena itu, pihaknya (Kementan) ingin menggandeng Kadin untuk mengoptimalkan cetak sawah. 

“Kita ingin sejajar dengan Amerika, China, Jepang. Alat ini beli Rp 10 triliun, bagikan ke generasi muda, gratis. Sekarang gratis, mungkin nanti 50 persen atau 70 persen bayar, karena dilatih entrepreneurship,” ujar Amran.

Baca Juga :  Ditutup ke Level 7.070, IHSG Rabu Menguat 0,28 Persen

Dari data yang berhasil dihimpun, awalnya proyek food estate ini digagas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membuat proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Merauke pada 2010.

Proyek yang dipromosikan dengan slogan “beri makan Indonesia dan beri makan dunia” ini menargetkan untuk mengonversi sedikitnya 1,2 juta hektar lahan dan hutan yang sebelumnya menjadi sumber hidup Marind-Anim menjadi agroindustri dan perkebunan.

Seiring waktu berjalan, proyek ini pada akhirnya hanya menjadi akuisisi lahan oleh korporasi, sementara target produksi pangan tak terjadi.

Lahan di Merauke pun dikaveling oleh sedikitnya 37 perusahaan, sebagian besar untuk sawit dan hutan tanaman industri (HTI).

Obsesi food estate di Merauke dan banyak daerah lain di Indonesia pun kembali diperkuat di era Presiden Joko Widodo.

Dari data lapangan, beberapa lokasi food estate, termasuk di Kalimantan Tengah dan Merauke pada 2022, menemukan proyek ini banyak menuai kegagalan. 

Yang terbaru, saat ini dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan cetak sawah seluas 1 juta hektar di Merauke.

 


https://pasardana.id/news/2025/3/12/terima-kunjungan-kadin-mentan-ungkap-proyek-food-estate-bisa-gagal/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here