Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (10/3/2025): IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi

ANALIS MARKET (10/3/2025): IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi

15
0

Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (07/3), IHSG ditutup naik 0.27%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp639 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBNI, ADRO, BMRI dan UNTR.

Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (7/3), setelah pernyataan dari Gubernur The Fed Jerome Powell. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,52%, S&P 500 naik 0,55% dan Nasdaq Composite naik 0,70%. Powell mengatakan, bank sentral tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga dan menyuarakan kekhawatiran tentang kebijakan Presiden Donald Trump. Ia menambahkan, bahwa ekonomi saat ini berada dalam kondisi yang baik. Data yang dirilis pada Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat pada Februari dibandingkan bulan lalu. Namun, ribuan pemecatan pegawai federal baru-baru ini tidak tercermin dalam data tersebut. Pengangguran naik hingga 4,1%, menambah kekhawatiran tentang ketahanan ekonomi. Morgan Stanley dan Goldman Sachs telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, saham Hewlett Packard Enterprise merosot 12%, saham Costco turun 6%. Sedangkan saham Broadcom naik 8,6%.

Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik memerah pada perdagangan Jumat (7/3). Koreksi bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street setelah konsesi tarif dagang Presiden AS Donald Trump. Beige Book The Fed dan pembacaan manufaktur Institute for Supply Management mengindikasikan kekhawatiran akan kenaikan biaya input karena tarif. Data pengumuman PHK melonjak ke level tertinggi 2020, yang didorong oleh upaya Trump dan Elon Musk untuk mengurangi tenaga kerja pemerintah federal. Sementara itu di China, data ekspor untuk periode Januari hingga Februari hanya tumbuh 2,3% dibandingkan tahun lalu atau di bawah ekspektasi sebesar 5%. Sedangkan, impor China mengalami penurunan tajam sebesar 8,4% YoY atau diperkirakan hanya tumbuh sebesar 1% YoY. Indeks Nikkei 225 Jepang menurun 2,17% dan Topix melemah 1,56%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,49% dan Kosdaq terkoreksi 0,98%. Sementara itu, indeks ASX 200 Australia terpangkas 1,81% dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,57%.

Baca Juga :  Bidik Wisatawan Malaysia, Kemenparekraf Ikut Berpartisipasi di Ajang Bursa Pariwisata MATTA Fair 2024 di Kuala Lumpur

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (10/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini masih berpotensi terkoreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6520-6550 dan Resist IHSG: 6700-6750.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: DEWA, BRMS, PSAB, BBNI, PANI, dan AMMN.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

DEWA, Spec Buy dengan area beli di 127-128, cutloss jika break di bawah 125. Jika tidak break di bawah 125, potensi naik ke 132-134 short term.

BRMS, Spec Buy dengan area beli di 396, cutloss jika break di bawah 392. Jika tidak break di bawah 392, potensi naik ke 404-408 short term.

PSAB, Spec Buy dengan area beli di 258, cutloss jika break di bawah 254. Jika tidak break di bawah 254, potensi naik ke 262-268 short term.

BBNI, Spec Buy dengan area beli di 4530, cutloss jika break di bawah 4450. Jika tidak break di bawah 4450, potensi naik ke 4600-4750 short term.

PANI, Spec Buy dengan area beli di 11500, cutloss jika break di bawah 11300. Jika tidak break di bawah 11500, potensi naik ke 11750-11950 short term.

AMMN, Spec Buy dengan area beli di 6550, cutloss jika break di bawah 6500. Jika tidak break di bawah 6500, potensi naik ke 6650-6700 short term.          


https://pasardana.id/news/2025/3/10/analis-market-1032025-ihsg-masih-berpotensi-terkoreksi/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here