
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (07/03), IHSG ditutup menguat +18,15 poin (+0,27%) ke level 6.636,00.
Pasca melemah cukup dalam sepanjang bulan Februari, IHSG mengawali bulan Maret dengan optimis, dimana berhasil menguat +5,83% sepanjang pekan kemarin.
Penguatan saham-saham perbankan menjadi motor penggeraknya, seperti BBRI +13,39% (69,13 poin ke IHSG), BBCA +5,93% (32,53 poin ke IHSG), BMRI +5,22% (21,44 poin ke IHSG), & BBNI +12,66% (18,66 poin ke IHSG).
Meredanya aksi jual investor asing dan terapresiasinya nilai tukar Rupiah menjadi booster tambahan untuk IHSG.
Dari sisi eksternal, perkembangan perang dagang masih menjadi perhatian pelaku pasar, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, seperti DJIA (+0,52%), S&P 500 (+0,55%), & Nasdaq (+0,70%).
Market berbalik arah setelah Ketua Fed Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, tetapi prospek ekonomi secara keseluruhan tetap diselimuti ketegangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan.
Data ekonomi menunjukkan hasil yang beragam, dengan laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan menunjukkan bahwa daftar gaji non-pertanian meningkat sebesar 151 ribu pada bulan Februari, sedangkan tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%.
Ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan Trump juga menambah kegelisahan pasar, meskipun ada pengecualian sementara atas tarif untuk barang-barang dari Kanada dan Meksiko.
“Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed ditengah kekhawatiran adanya tarif perdagangan global. Investor hari ini akan mencermati rilis data Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia Triwulan IV 2024,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (10/3).
https://pasardana.id/news/2025/3/10/analis-market-1032025-ihsg-diperkirakan-cenderung-bergerak-mixed/