
Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 5 bp menjadi 6,69%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 5 bp menjadi 6,87%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 bp menjadi 6,88%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,75% – 7,03%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,9 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp34,7 triliun.
FR0103 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp4,9 triliun dan Rp2,2 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,4 triliun.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa terjadi deflasi sebesar 0,48% pada bulan Februari 2025, sehingga mencatatkan laju deflasi tahunan sebesar 0,09%.
Deflasi tersebut terjadi karena Pemerintah memberikan diskon tarif listrik yang cukup besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, core inflation masih menunjukkan akselerasi, di mana angka Februari tercatat sebesar 2,48%, lebih tinggi dibandingkan 2,36% pada Januari sebelumnya.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,7%, bergerak dari level Rp16.596/US$ di hari Jumat menjadi Rp16.480/US$ di hari Senin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 6bp menjadi 3,97%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 8bp menjadi 4,16%.
Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 78bp.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 4 Maret 2025 dengan target indikatif sebesar Rp26 triliun dan target maksimal 150% dari target indikatif (Rp39 triliun).
Pada Lelang SUN sebelumnya tanggal 18 Februari 2025, total incoming bid mencapai Rp84,0 triliun.
Menilai situasi pasar terkini, kami memperkirakan total incoming bid pada lelang hari ini akan berada di kisaran Rp60-90 triliun.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0064, FR0087, FR0091,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (04/3).
https://pasardana.id/news/2025/3/4/analis-market-0432025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/