
Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada perdagangan kemarin (27/2).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 10 bp menjadi 6,75%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 6 bp menjadi 6,90%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 6 basis poin ke level 6,92%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini telah melampaui batas atas dari estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,71 – 6,91%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp31,1 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp42,7 triliun.
FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp9,6 triliun dan Rp4,8 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,5 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,45%, bergerak dari level Rp16.381/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.454/US$ di hari Kamis.
Dari eksternal, US Labor Department melaporkan bahwa pada minggu yang berakhir tanggal 22 Februari initial jobless claims tercatat sebesar 242.000 klaim, meningkat 22.000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan estimasi 221.000 oleh para ekonom yang disurvei Reuters.
Di sisi lain, Indikator global kembali menunjukkan sentimen yang negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,09%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,29%.
Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 76bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0064, FR0104, FR0087,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (28/2).
https://pasardana.id/news/2025/2/28/analis-market-2822025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/