Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) cenderung mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin (26/2).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 4 bp menjadi 6,65%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 3 bp menjadi 6,84%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) tidak berubah di level 6,86%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,71 – 6,91%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp42,7 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp39,2 triliun.
FR0100 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp10,9 triliun dan Rp9,1 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,4 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,06%, bergerak dari level Rp16.371/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.381/US$ di hari Rabu.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST) dan Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 6bp menjadi 4,06%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 5bp menjadi 4,25%.
Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia turun tipis sebesar 1bp menjadi 75bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0104, FR0091, FR0096,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (27/2).
https://pasardana.id/news/2025/2/27/analis-market-2722025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/
