
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (07/2), IHSG ditutup turun 1.93%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp650 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBRI, BBNI, GOTO, dan BREN.
Sementara itu, Bursa saham Wall Street ditutup menurun pada perdagangan Jumat (7/2). Pelemahan Wall Street disebabkan dua hal yaitu perang tarif dan angka inflasi. Indeks harga saham acuan utama melemah selama perdagangan Jumat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang. Dow Jones (DJIA) turun 444,23 poin atau 0,99%, S&P 500 turun 0,95% dan Nasdaq Composite turun 1,36%. “Saya akan mengumumkan perdagangan timbal balik minggu depan, sehingga kita diperlakukan sama dengan negara lain,” kata Donald Trump saat bertemu dengan PM Jepang yang sedang berkunjung, Shigeru Ishiba. “Kita akan mengadakan konferensi pers, dan kita akan menjelaskannya dengan cukup sederhana,” kata Trump. Pasar saham sudah gelisah sebelum komentar Trump karena beberapa sentimen konsumen dan data pekerjaan sebelumnya menunjukkan peningkatan inflasi dan menaikkan imbal hasil Treasury 10 tahun di atas 4,5%. Berdasarkan perhitungan Universitas Michigan, sentimen konsumen turun pada Februari menjadi 67,8, sedangkan berdasarkan ekspektasi memperkirakan 71,3. Sementara itu, saham Amazon kehilangan 4% setelah arahan dari raksasa e-commerce itu mengecewakan para investor. Perusahaan itu menyerukan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% hingga 9% pada kuartal pertama, pertumbuhan terlemah yang pernah tercatat.
Investor Menanti Sejumlah Data Penting, Bursa Asia Mixed. Pasar Asia-Pasifik beragam pada Jumat (7/2), didorong keputusan suku bunga India dan data pengeluaran rumah tangga Jepang. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,11%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,72% dan Topix melemah 0,54%. Data pengeluaran rumah tangga Jepang pada Des-2024 naik 2,7% YoY secara riil,angka tersebut jauh melampaui ekspektasi sebesar 0,2%, meningkatkan alasan untuk kenaikan suku bunga lagi dari bank sentral Jepang (BOJ). Di Korea Selatan, Kospi turun 0,58%, sedangkan Kosdaq naik 0,35%. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 1,16%, Shanghai Composite naik 1,01%, CSI 300 China naik 1,30% dan Taiex Taiwan menguat 0,69%. Di sisi lain, Bank Sentral India pangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%, hal tersebut merupakan pertama kali dalam 5 tahun.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (10/2), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Research Retail BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound setelah 3 hari berturut-turut koreksi. Diperkirakan Support IHSG dikisaran: 6580-6650 dan Resist IHSG dikisaran: 6870-7000.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBNI, AADI, BFIN, AMMN, PSAB, dan DEWA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BBNI, Buy on Weakness dengan area beli di 4230, cutloss jika break di bawah 4150. Jika tidak break di bawah 4150, potensi naik ke 4360-4420 short term.
AADI, Buy on Weakness dengan area beli di 8100, cutloss jika break di bawah 7950. Jika tidak break di bawah 7950, potensi naik ke 8275-8325 short term.
BFIN, Spec Buy dengan area beli di 850, cutloss jika break di bawah 845. Jika tidak break di bawah 850, potensi naik ke 875-900 short term.
AMMN, Spec Buy dengan area beli di 6875, cutloss jika break di bawah 6775. Jika tidak break di bawah 6875, potensi naik ke 7125-7300 short term.
PSAB, Spec Buy dengan area beli di 252, cutloss jika break di bawah 244. Jika tidak break di bawah 244, potensi naik ke 258-266 short term.
DEWA, Spec Buy dengan area beli di 109, cutloss jika break di bawah 107. Jika tidak break di bawah 109, potensi naik ke 114-116 short term.
https://pasardana.id/news/2025/2/10/analis-market-1022025-ihsg-berpotensi-teknikal-rebound/