
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin ditutup turun 1.02%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp408 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, ASII, GOTO, ITMG, dan ANTM.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas naik pada Senin (13/1). Dow Jones Industrial Average meningkat 0,86% ke level 42.297,12, S&P 500 naik 0,16% menjadi 5.836,22, sedangkan Nasdaq turun 0,38% ke 19.088,10. Saham-saham pemimpin pasar bullish seperti Palantir dan Nvidia mencatat penurunan masing-masing lebih dari 3% dan hampir 2%. Saham teknologi lainnya seperti Apple dan Micron juga turut melemah. Di tengah pelemahan sektor teknologi, sektor energi mencatat performa lebih baik dengan kenaikan lebih dari 2% didorong peningkatan harga minyak. Sektor kesehatan dan material juga menguat. Sementara itu, kenaikan imbal hasil obligasi AS menjadi salah satu faktor utama di balik aksi jual pada saham berbasis pertumbuhan. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun pada Senin mencapai level tertinggi sejak November 2023, sebesar 4,79%. Beberapa bank besar seperti Citigroup, Goldman Sachs, dan JPMorgan Chase dijadwalkan merilis laporan keuangan pada Rabu (15/1), sementara Morgan Stanley dan Bank of America akan melaporkan pada Kamis (16/1). Selain itu, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Desember pada Rabu. Sebelumnya, investor akan mencermati laporan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis Selasa (14/1).
Di sisi lain, Pasar saham kawasan Asia-Pasifik melemah setelah laporan pekerjaan AS yang dirilis Jumat (10/1). Indeks ASX 200 Australia turun 1,23%, Hang Seng Hong Kong turun 1,00%. Pasar Jepang sedang tutup karena hari libur nasional. Di Korea Selatan, Kospi turun 1,04% dan Kosdaq melemah 1,35%. China dijadwalkan merilis data perdagangan bulan Des-24 pada Senin (13/1), sedangkan India diperkirakan akan melaporkan angka inflasi. Investor di Asia juga akan terus memantau imbal hasil obligasi pemerintah Tiongkok setelah BoC menghentikan pembelian obligasi pemerintah pada Jumat lalu. Indeks CSI 300 China turun 0,27% dan Shanghai Composite turun 0,25%. Pekan ini, Bank of Korea dijadwalkan mengadakan pertemuan, sementara Australia akan merilis data tingkat pengangguran untuk bulan Des-14 pada Kamis (16/1). China akan mengumumkan data PDB 4Q24 pada Jumat (17/1), dan data penjualan ritel dan produksi industri.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (14/1), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound terbatas ditengah menanti data inflasi US dan BI rate di minggu ini. Support IHSG: 6970-7000 dan Resist IHSG: 7040-7065.”
Lebih lanjut disebutkan, beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BMRI, PTRO, BRMS, MAPA, ERAA, dan RAJA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BMRI, Sell on High dengan area jual di 5575-5625. Jika belum break di atas 5625, masih akan coba koreksi ke area 5375-5450.
PTRO, Spec Buy dengan area beli di 3440-3500, cutloss jika break di bawah 3400. Jika tidak break di bawah 3440, potensi naik ke 3560-3600 short term.
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 408, cutloss jika break di bawah 404. Jika tidak break di bawah 408, potensi naik ke 414-418 short term.
MAPA, Buy on Weakness dengan area beli di 990, cutloss jika break di bawah 970. Jika tidak break di bawah 970, potensi naik ke 1020-1060 short term.
ERAA, Spec Buy dengan area beli di 370, cutloss jika break di bawah 360. Jika tidak break di bawah 360, potensi naik ke 380-388 short term.
RAJA, Spec Buy dengan area beli di 3160, cutloss jika break di bawah 3100. Jika tidak break di bawah 3100, potensi naik ke 3220-3300 short term.
https://pasardana.id/news/2025/1/14/analis-market-1412025-ihsg-berpotensi-teknikal-rebound-terbatas/