Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (29/11/2024) : IHSG Berpotensi Reverse Hammer, Strong Bullish Candle

ANALIS MARKET (29/11/2024) : IHSG Berpotensi Reverse Hammer, Strong Bullish Candle

4
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, sebelum US market tutup karena libur Thanksgiving, saham Eropa naik tipis pada perdagangan hari Kamis (28/11/24) setelah jatuh pada hari sebelumnya, sementara saham Asia merosot, karena volume perdagangan menipis menjelang libur Thanksgiving AS. 

Adapun US market akan kembali buka setengah hari pada Jumat ini sampai jam 13.00 waktu setempat. Indeks STOXX 600 di seluruh benua Eropa naik 0,48%, setelah turun 0,75% pada dua sesi sebelumnya. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik kecuali Jepang turun 0,52%, namun Nikkei Jepang naik 0,56%. 

Walau perdagangan ekuitas dan obligasi AS ditutup, tetapi kontrak berjangka untuk S&P 500 AS naik 0,24% setelah indeks turun 0,38% pada hari Rabu. Pasar Eropa didorong oleh reli saham Teknologi setelah Bloomberg melaporkan pembatasan pemerintah Biden terhadap chip China mungkin tidak separah yang diharapkan. 

Bank sentral di seantero Asia-Pasifik pun masih memperkirakan FOMC akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya di bulan Desember. 

Angka perkiraan awal GERMAN CPI dirilis 0.1% lebih rendah dari ekspektasi , keluar di level 2.2% yoy utk bulan Nov, dibandingkan dengan 2.0% pada bulan Oct. 

Siang hari ini giliran EUROZONE yang akan menghadapi angka Inflasi (Nov) mereka yang diperkirakan akan kembali semakin memanas di atas Target ECB 2%. 

Sejumlah indikator ekonomi lain dari JERMAN, seperti Retail Sales (Oct) dan Unemployment Rate (Nov) juga akan memberi warna pada dinamika market.

MARKET ASIA : Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, bank sentral KOREA SELATAN memangkas suku bunga acuan untuk pertemuan kedua berturut-turut pada hari Kamis setelah inflasi melambat lebih dari yang diperkirakan para pembuat kebijakan. Korean WON melemah setelah keputusan tersebut.

– pagi ini JEPANG merilis angka Tokyo Core CPI yang ternyata memanas di atas perkiraan 2.0%, muncul di angka 2.2% yoy pada bulan Nov ; bisa jadi didukung oleh Industrial Production yang mulai picking-up 3.0% mom di bulan Oct, dari 1.6% bulan sebelumnya.

CURRENCY & FIXED INCOME : DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap 6 mata uang saingannya, naik 0,1% menjadi 106,2 setelah turun 0,7% pada sesi sebelumnya. Analis pasar memperkirakan jatuhnya Dollar pada hari Rabu kemungkinan besar didorong oleh investor yang menguangkan keuntungan dari saham dan obligasi AS sebelum bulan November berakhir.

– YEN Jepang melemah 0,28% pada 151,52 / USD setelah reli ke level tertinggi 1 bulan pada sesi sebelumnya. Mata uang Asia tersebut menuju minggu terkuatnya sejak awal September karena meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga dari BANK OF JAPAN bulan depan.

Baca Juga :  Beban Pangkas Laba JPFA 34 Persen di Tahun 2023

– EURO turun 0,13% pada USD 1,0552 setelah naik 0,7% pada sesi sebelumnya menyusul pernyataan anggota dewan EUROPEAN CENTRAL BANK (ECB) Isabel Schnabel bahwa pemotongan suku bunga seyogyanya harus bertahap dan bergerak ke wilayah netral.

– YIELD OBLIGASI EROPA turun karena harga naik, sedikit kelegaan bagi pemerintah Prancis, yang melihat biaya pinjamannya naik ke level tertinggi di atas Jerman sejak 2012 pada hari Rabu.

KOMODITAS : Harga MINYAK naik setelah ISRAEL mengatakan gencatan senjata dengan HIZBULLAH telah dilanggar ketika mereka mencurigai ada beberapa kendaraan mengendap masuk dari wilayah selatan ; otomatis mendongkrak minyak mentah BRENT naik 0,37% menjadi USD 73,1 / barel. OPEC+ ditengarai akan menunda pertemuan yang awalnya dijadwalkan pada hari Minggu, ke tanggal tanggal 5 Desember, dengan agenda pemangkasan produksi minyak. Kelompok tersebut akan membahas apakah akan meneruskan rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari mulai bulan Januari. Sejumlah laporan mengindikasikan bahwa diskusi sedang berlangsung untuk menunda rencana peningkatan tersebut, mungkin selama beberapa bulan ke depan.

– Di sisi lain, harga spot EMAS menguat 0,14% menjadi USD 2.639 / ons , dalam trajectory penurunan hampir 4% selama bulan November, kinerja bulanan terlemahnya dalam lebih dari setahun.

IHSG kembali terjerumus 45.73pts / -0.63% ke level 7200.16, berpegangan erat-erat pada Support terakhir MA10 sehari setelah Pilkada nasional di seluruh penjuru Indonesia yang diadakan untuk pertama kalinya. Sentimen market sedikit banyak juga dicederai oleh turunnya saham big caps ADRO beserta segelintir peers yang membentuk animo market lebih terasa bearish

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menilai, IHSG masih perlu menemukan ground yang solid untuk kembali rebound dan memulai perjalanan window dressing memasuki bulan terakhir di tahun 2024 ini. 

Para investor/trader disarankan untuk lebih pertahankan sikap WAIT & SEE di penghujung pekan ini dan perhatikan animo market awal pekan depan sebelum mulai BUY ON WEAKNESS saham-saham yang telah berada di wilayah Support-nya. 

Harap diingat, bahwa appetite asing belum juga kembali muncul di market kita, secara, kemarin mereka masih konsisten jual bersih IDR 702 milyar (RG market). 

Nilai tukar RUPIAH bercokol di angka 15,865 / USD, tersimpan harapan “penguatan” Rupiah ke arah 15,600 – 15,500 di akhir tahun ini berbekal rencana pemangkasan FFR pada FOMC MEETING 17-18 Dec.

“Secara teknikal, IHSG berpotensi Reverse hammer, strong bullish candle,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (29/11).

 


https://pasardana.id/news/2024/11/29/analis-market-29112024-ihsg-berpotensi-reverse-hammer-strong-bullish-candle/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here