Beritamu.co.id – Pemerintah berhasil meraup dana sebesar Rp22 triliun pada lelang surat utang negara (SUN) yang digelar pada Selasa, (12/11) kemarin. Perolehan dana ini sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) meneyebut, total penawaran yang masuk pada lelang SUN kali ini mencapai Rp37,39 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya yang mencatatkan penawaran Rp29,58 triliun.
Namun, dalam lelang ini pemerintah hanya menyerap dana dari enam seri dari delapan seri SUN yang dilelang. Yakni, FR0104, FR0103, FR0098, FR0097, FR0102 dan FR0105.
Untuk dua seri lainnya, yaitu SPN12250213 dan SPN12251113, pemerintah memilih tidak menyerap dana meskipun kedua seri tersebut menerima penawaran masuk masing-masing sebesar Rp2 triliun dan Rp3,35 triliun.
Seri FR103 mencatat serapan tertinggi dengan nominal Rp10,2 triliun dan imbalan hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,92955 persen. Penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 juli 2035 ini mencapai Rp11,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang ditawarkan sebesar 6,85 persen dan tertinggi sebesar 7,05 persen.
Untuk seri FR0097 mencatat nominal yang dimenangkan sebesar Rp4,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,01222 persen. Penawaran masuk untuk seri ini, yang jatuh tempo pada 15 Juni 2043, mencapai angka Rp4,3 triliun dengan imbal hasil terendah 6,95 persen dan tertinggi 7,1 persen.
Selanjutnya, seri FR0104 mencatat nominal yang dimenangkan sebesar Rp3,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,63994. Penawaran yang masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2030 ini mencapai Rp8,61 triliun dengan imbal hasil terendah 6,6 persen dan tertinggi 6,8 persen.
Untuk seri FR0098, naminal yang dimenangkan mencapai Rp2,05 triliun denganimbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,95925 persen. Penawaran masuk pada seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2038 ini mencapai Rp3,03 triliun dengan hasil terendah 6,87 persen dan tertinggi 7,1 persen.
Sedangkan seri FR102 dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp1,95 triliun mencatat imbal hasil rata-rata tertimbang 6,99252 persen. Seri ini menerima penawaran masuk senilai Rp2,22 triliun dengan imbal hasil terendah 6,95 persen dan tertinggi 7,1 persen.
Terakhir, seri FR0105 mencatat nominal yang dimenangkan sebesar Rp100 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,00513 persen.
Adapun lelang SUN yag dilakukan kali ini sebagai bagian dari pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Dimana, berdasarkan data terakhir Kemenkeu per 31 Oktober 2024, realisasi pembiayaan utang telah mencapai Rp438,1 triliun atau setara 67,6 persen dari target APBN.
Pembiayaan utang tersebut berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp394,9 triliun atau setara 59,3 persen dari target, sementara pinjaman tercatat sebesar Rp43,2 triliun.
Di sisi lain, realisasi pembiayaan non-utang tercatat mencapai Rp53,2 triliun sehingga total pembiayaan anggaran hingga 31 Oktober 2024 mencapai Rp383 triliun atau sekitar 73,3 persen dari target APBN.
https://pasardana.id/news/2024/11/13/pemerintah-raup-dana-rp22-triliun-dari-lelang-sun-terbaru/