Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif pada sesi perdagangan awal pekan ini.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 9 basis poin menjadi 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) tidak bergerak di level 6,69%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik 1 bp menjadi 6,75%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,61%-6,88%.
Sedankan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp15,8 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp17,2 triliun.
FR0104 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,1 triliun dan Rp1,9 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp760,7 miliar.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,11%, bergerak dari level Rp15.672/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.690/US$.
Dari eksternal, Bursa obligasi Amerika Serikat tutup pada 11 November 2024 untuk memperingati Veterans Day.
Per posisi Jumat, yield curve US Treasury (UST) 5-tahun berada di level 4,20%, dan yield curve UST 10-tahun berada di level 4,30%.
Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di level 69bp.
Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 12 November 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dan target maksimal Rp33 triliun.
Pada Lelang sebelumnya tanggal 29 Oktober 2024, total incoming bid mencapai Rp29,6 triliun.
Menilai situasi pasar terkini, diperkirakan total incoming bid pada Lelang hari ini akan berada di kisaran Rp45-65 triliun.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0082, FR0073, FR0080, FR0103, FR0045, FR0075,” sebut Amir Dalimunthe selaku Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas dalam riset Selasa (12/11).
https://pasardana.id/news/2024/11/12/analis-market-12112024-ada-potensi-peningkatan-demand-sbn-berdenominasi-rupiah/