Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (31/10), IHSG ditutup menguat +4,17 poin (+0,05%) ke level 7.574,02.
Penguatan tersebut disebabkan adanya teknikal rebound didorong menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS.
Sebelumnya, IHSG sudah melemah selama enam hari berturut-turut.
Dari eksternal, investor bersiap untuk laporan indeks harga PCE, yang dapat secara signifikan berdampak pada keputusan kebijakan Federal Reserve yang akan datang.
Investor juga dengan hati-hati mengantisipasi data non-farm payrolls pada hari Jumat dan pemilihan presiden AS minggu depan.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,90%), S&P 500 (-1,86%), & Nasdaq (-2,81%).
Pelemahan tersebut disebabkan aksi jual investor pada saham-saham teknologi, khususnya terkait biaya pengembangan AI yang tinggi.
Meta (-4,1%) dan Microsoft (-6%) menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran terkait AI, membebani optimisme investor dan menekan saham perusahaan teknologi besar lainnya, dengan Nvidia (-4,7%) dan Amazon (-3,4%).
Dalam berita ekonomi, indeks PCE terbaru menunjukkan inflasi inti AS naik 2,7% per tahun di bulan September (vs consensus 2,6%), kemudian klaim pengangguran turun ke level terendah dalam lima bulan di 216 ribu, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang kuat dan berkurangnya harapan untuk penurunan suku bunga Fed dalam waktu dekat.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring berlanjutnya aksi jual investor asing. Investor hari ini akan mencermati rilis data Inflasi Indonesia (Okt-24),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (01/11).
https://pasardana.id/news/2024/11/1/analis-market-01112024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/