Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks saham global naik pada hari Senin (28/10/24), hari pertama dari pekan yang sangat berbobot seiring para investor bersiap-siap menunggu laporan kinerja perusahaan minggu ini dari perusahaan Teknologi terbesar di AS yang dikenal dengan nama “Magnificent Seven” ; sementara harga Minyak anjlok 6% setelah serangan balasan Israel terhadap Iran pada akhir pekan lalu luput dari fasilitas minyak dan nuklir.
Saham Energi melemah seiring longsornya harga minyak, dengan sektor Energi S&P 500 berakhir turun 0,7% ; walau ketiga indeks saham utama AS berhasil ditutup di teritori positif.
Dow Jones Industrial Average naik 273,17 poin, atau 0,65%, menjadi 42.387,57, S&P 500 menguat 0,27%, dan NASDAQ Composite terapresiasi 0,26%.
Saham Trump Media & Technology Group, perusahaan induk dari platform Truth Social milik Trump, melonjak 21,6% pada hari Senin, memperpanjang reli baru-baru ini.
Indeks MSCI global naik 2,44 poin, atau 0,29%, menjadi 847,93. Indeks STOXX 600 naik 0,41%.
MARKET SENTIMENT :
– MUSIM LAPORAN KEUANGAN AS minggu ini akan menghadirkan laba lima perusahaan AS terbesar: induk Google Alphabet, Microsoft, pemilik Facebook Meta Platforms, Apple, dan Amazon.com. Kelima perusahaan berkapitalisasi raksasa tsb merupakan mayoritas pembentuk valuasi pasar di Wall Street, sehingga laporan laba mereka kemungkinan akan menjadi penggerak indeks. Laporan Laba minggu ini juga diharapkan akan menunjukkan apakah perdagangan terkait AI masih laris, karena perusahaan-perusahaan besar meningkatkan capex untuk teknologi baru tersebut.
– Minggu ini juga akan sarat laporan tenaga kerja AS untuk bulan Oktober dengan titik klimaks NONFARM PAYROLL pada hari Jumat, di mana konsensus mengatakan pertumbuhan lapangan kerja melambat menjadi 111.000 di bulan Oktober, yang mencerminkan dampak pemogokan dan gangguan terkait cuaca dari Badai Helene dan Milton. UNEMPLOYMENT RATE diperkirakan tetap tidak berubah pada 4,1%. GOLDMAN SACHS memperkirakan badai akan mengurangi 40-50 ribu lapangan pekerjaan bulan ini, dan Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa pemogokan berdampak pada 41.000 orang. Rangkaian data tenaga kerja AS ini akan dimulai dengan JOLTS JOB OPENINGS (utk bulan Sept) pada hari Selasa ini, disusul hari Kamis tentang INITIAL JOBLESS CLAIMS yang akan diawasi dengan ketat untuk mendeteksi tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja.
– US Consumer Confidence (Oct) termasuk yang akan dinanti para pelaku pasar hari ini. Baru menyusul US GDP Q3 akan dirilis pada hari Rabu, dan keesokan harinya akan dirilis laporan Personal Spending, serta yang menjadi highlight adalah PERSONAL CONSUMPTION EXPENDITURE (PCE) price index , yang kerap kali jadi acuan favorit Inflasi AS oleh The Fed.
– PILPRES AS tinggal seminggu lagi yaitu tgl 5 Nov dan event demokrasi besar ini diperkirakan akan berlangsung ketat. Wakil Presiden KAMALA HARRIS , seorang Partai Demokrat, mengungguli DONALD TRUMP dari Partai Republik secara nasional dengan selisih tipis 46% berbanding 43%, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terkini.
CURRENCY & FIXED INCOME : YIELD US TREASURY tenor 10 tahun mencapai titik tertinggi dalam 3 bulan menjelang data ekonomi penting minggu ini dan Pemilu. Imbal hasil terakhir naik 4,4 basis poin di angka 4,274% pada perdagangan sore di AS. Adapun penjualan obligasi tenor 2 dan 5 tahun senilai USD 139 miliar juga memberikan tekanan pada harga, dan otomatis mendongkrak yield. Kebalikannya, YEN Jepang jatuh ke level terendah 3 bulan terhadap Dollar setelah pemilihan umum di Jepang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan politik. Yen tertekan karena kekalahan koalisi yang berkuasa di Jepang meningkatkan \ ketidakpastian politik dan kebijakan moneter. Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang kehilangan mayoritas parlementernya. Partai tersebut hanya memenangkan 215 kursi majelis rendah dalam pemilihan hari Minggu, jauh di bawah 233 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas, seperti disiarkan oleh NHK. Terhadap Yen, Dollar naik 1% ke level tertinggi 153,88, level Yen terlemah sejak akhir Juli , menyusul penguatan sebelumnya 0,64% pada 153,28. Selain itu, DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan nilai tukar greenback terhadap sekeranjang mata uang, turun 0,08% menjadi 104,30, dan Euro naik 0,19% pada USD 1,0813.
KOMODITAS : Harga MINYAK anjlok karena kekhawatiran atas eskalasi KONFLIK TIMUR TENGAH mereda. Harga minyak mentah BRENT ditutup pada USD 71,42 / barel, merosot USD 4,63 atau 6,09%. Sementara harga minyak mentah US WTI ditutup pada USD 67,38, tergerus USD 4,40 atau 6,13%.
MARKET ASIA & EROPA : Sementara itu, sebagai bagian dari paket stimulus CHINA, pemerintah berharap para investor akan menyambut baik rencana penyuntikan likuiditas ke pasar menjelang jatuh tempo surat utang di akhir tahun, sebesar hampir 3 triliun Yuan, atau USD 406 miliar.
– Dari negara tetangga Negeri Sakura, JEPANG baru saja melaporkan Tingkat Pengangguran mereka di bulan Sept pada level 2.4%.
Seperti diprediksi sebelumnya, IHSG akhirnya harus menguji kekuatan Support berikutnya pada level 7625, sebelum akhirnya ditutup tergerus 60 pts / -0.78% ke titik Closing 7634.63. Maraknya sentimen market regional sedikit banyak akan pegang peranan membentuk animo bearish market di sini, terlebih ketika asing masih konsisten jual bersih kemarin sebesar IDR 355.71 milyar, dan USD/IDR menguat di level 15,720 – 15,753 yang mana sangat memberikan indikasi penguatan lebih lanjut menuju 16,000 – 16,300.
Ketika pelaku pasar berharap adanya pelemahan terbatas, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan untuk menunggu IHSG bottoming di Support saat ini sekitar 7590-7550.
Tak lupa diperingatkan untuk kurangi posisi portfolio lebih banyak bila ternyata konsolidasi masih berlanjut sampai ke bawah 7500.
“IHSG diprediksi momentum bearish, ada potensi berlanjutnya pergerakan ke bawah menuju garis tren,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (29/10).
https://pasardana.id/news/2024/10/29/analis-market-29102024-ihsg-berpotensi-lanjut-melemah/