ANALIS MARKET (25/10/2024) : IHSG Berpotensi Sideways

Beritamu.co.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Pasar AS sebagian besar ditutup menguat pada Kamis (24/9): Dow -0.33%, S&P 500 +0.21%, Nasdaq +0.76%. Penguatan ini dikarena laporan keuangan yang sangat kuat dari Tesla dan proyeksi penjualan yang tinggi meningkatkan harapan untuk musim laporan pendapatan yang kuat. Namun, Dow terus mengalami kerugian, melanjutkan aksi jual tajam dari hari sebelumnya, karena saham IBM turun lebih dari 6% setelah pendapatan kuartal ketiga tidak mencapai target. Yield UST 10Y turun -0.004bps (-0.1%) ke 4.21%, dan USD Index turun -0.36% ke 104.1.

Pasar komoditas ditutup sideways pada Kamis (24/9): Minyak WTI -0.90% menjadi USD 70.5/bbl, batu bara +0.21 % menjadi USD 145.9/ton, nikel -2.47% menjadi USD 16,119.4/ton, CPO +7.07% menjadi MYR 4,603.0, dan emas +0.60% menjadi USD 2,736.2/toz.

Bursa Asia sebagian besar ditutup melemah pada Kamis (24/9): Nikkei +0.10%, KOSPI -0.72%, Hang Seng -1.3%, dan Shanghai -0.68%. Sedangkan EIDO -0.38%, sementara IHSG ditutup pada level 7,717 (-0.91%), dengan investor asing mencatatkan keseluruhan net sell sebesar IDR 40.7 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell sebesar IDR 463.3 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar IDR 422.6 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBRI (IDR 335.7 miliar), TLKM (IDR 134.1 miliar), dan BMRI (IDR 104.7 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (IDR 763.7 miliar), ASII (IDR 154.6 miliar), dan TOBA (IDR 52.4 miliar). Adapun top sector gainer adalah sektor IDXTECH , sementara yang menjadi top sector loser adalah sektor IDXHLTH. Top leading movers emiten BBCA, CPIN, EMTK, sementara top lagging movers emiten BMRI, AMMN, BREN.

Adapun Nikkei dibuka melemah -0.58% dan KOSPI dibuka menguat +0.64% diperdagangan Jumat (25/10) pagi ini. 

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG akan sideways hari ini dikarenakan beragamnya sentimen dari pasar global maupun komoditas,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset Jumat (25/10).