Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 7 basis poin menjadi 6,54%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 6 basis poin ke level 6,73%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,76%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini telah melewati batas atas dari estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,53%-6,73%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp16,4 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp22,1 triliun.
FR0103 dan PBS032 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,9 triliun dan Rp1,4 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp516,8 miliar.
Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,27%, bergerak dari level Rp15.627/US$ di hari Rabu menjadi Rp15.584/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang lebih positif, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,03%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 3bp menjadi 4,21%.
Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia mencatatkan penurunan sebesar 1bp menjadi 69bp.
Level CDS tersebut masih relatif rendah dibandingkan level historikalnya selama 3 tahun terakhir.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0037, FR0104, FR0085, FR0054, FR0068, FR0103, FR0075, FR0098,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (25/10).
https://pasardana.id/news/2024/10/25/analis-market-25102024-ada-potensi-peningkatan-demand-sbn-berdenominasi-rupiah/