Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Saham global anjlok untuk sesi kedua berturut-turut sementara imbal hasil obligasi AS naik pada hari Selasa di tengah ketidakpastian pasar menjelang Pasar saham global bergerak turun pada hari Rabu (23/10/24) di tengah perdagangan yang lesu menjelang PEMILU AS, sementara harga Emas turun dari rekor tertinggi, terseret turun oleh kenaikan Dollar AS.
Para investor juga mencerna kembali seberapa besar Federal Reserve mungkin perlu memangkas suku bunga setelah data ekonomi AS terbaru menunjukkan ekonomi yang terus berkembang dan menciptakan lapangan kerja.
Kondisi terakhir pasar memperkirakan peluang 92% dari pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya di bulan November dan pemangkasan 25 basis poin lagi pada akhir tahun.
Sebulan yang lalu, para pedagang memperkirakan pemangkasan hingga 1% pada bulan Januari. Imbal hasil pada obligasi acuan AS tenor 10 tahun mencapai titik tertinggi dalam 3 bulan dan terakhir naik 3.2 basis poin pada 4.238%.
Di Wall Street, ketiga indeks utama ditutup di teritori negatif , dipicu oleh kerugian pada saham Consumer discretionary, Teknologi, dan Layanan Komunikasi. Real Estate dan Utilitas adalah sektor yang paling banyak menguat.
Dow Jones Industrial Average turun 0.96% menjadi 42,514.95, S&P 500 melemah 0.92% menjadi 5,797.42, dan Nasdaq Composite anjlok 1.60% menjadi 18,276.65.
Indeks MSCI All-World drop 0.79%, sementara di Eropa, STOXX 600 ditutup turun 0.30%.
PILPRES AS : Peluang kandidat Republik Donald Trump untuk mengalahkan kandidat Demokrat Kamala Harris baru-baru ini meningkat di situs web taruhan, meskipun jajak pendapat menunjukkan persaingan menuju Gedung Putih masih terlalu ketat untuk diprediksi. Prospek kepresidenan Trump lainnya telah menjadi fokus bagi para investor, karena kebijakannya mencakup tarif dan pembatasan imigrasi ilegal, di antara berbagai tindakan lain, yang diperkirakan akan mendorong inflasi.
EFEK PILPRES AS : Analis pasar memperkirakan bahwa sektor yang diuntungkan jika TRUMP terpilih adalah : Industrial , Finansial, saham small caps, emerging-markets, dan saham China , secara mereka adalah yang berkinerja baik ketika Trump menjadi presiden periode 2016-2020 ; sedangkan saat itu sektor Energi justru berkinerja buruk. Analis EVERCORE ISI juga memperkirakan bagaimana reaksi pasar atas hasil potensial dari kepresidenan HARRIS, di mana berpotensi menjungjung saham2 terkait clean energy dan sektor terkait Healthcare.
KOMODITAS : Harga EMAS turun setelah mencapai rekor tertinggi di tengah kenaikan Dollar AS. Permintaan emas sebagai aset safe haven sebagian didorong oleh kekhawatiran pemilihan umum AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa. Emas batangan, yang telah naik 33% tahun ini, terakhir turun 1.19% pada USD 2,715.62 / ons. Emas mencapai rekor tertinggi USD 2,758.37 di awal sesi. Sementara itu, Harga MINYAK turun setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan bahkan ketika aktivitas penyulingan pulih. Harga minyak mentah BRENT ditutup pada USD 74.96 / barel, turun 1.42%. Harga minyak mentah US WTI ditutup turun 1.35% pada USD 70.77.
KONFLIK TIMUR TENGAH : US Secretary of State, Antony Blinken pada hari Rabu mendesak dihentikannya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas dan Hizbullah, di kala Israel luncurkan serangan udara besar-besaran kepada kota pelabuhan Lebanon, Tyre. Pelaku pasar memperkirakan konflik Timur Tengah akan berlangsung lebih lama, di mana kesepakatan gencatan senjata berpotensi menemui jalan buntu.
CURRENCY : DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0.26% menjadi 104.37, ke level tertinggi sejak bulan Juli. Terhadap Yen Jepang, Dollar menguat 1% menjadi 152.57. Euro turun 0.11% menjadi USD 1.0785. Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Selasa bahwa Euro dapat jatuh sebanyak 10% dalam skenario di mana kepresidenan Trump mengantarkan tarif dan pemotongan pajak yang besar.
MARKET ASIA & EROPA : pagi ini SOUTH KOREA telah melaporkan perkiraan awal GDP 3Q mereka yang berada di angka 1.5% yoy, lebih rendah dari perkiraan 2.0% dan juga kuartal sebelumnya 2.3%. Pelemahan ekonomi juga terlihat di JEPANG ketika mereka merilis au Jibun Bank Japan Manufacturing & Services PMI (Oct) pagi ini yang semakin terpuruk di wilayah kontraksi (bawah 50). Lebih siang, giliran GERMAN & EUROZONE PMI yang akan jadi sorotan para pelaku pasar , termasuk juga INGGRIS. Malamnya, AS yang akan mengumumkan angka S&P Global PMI , sekalian Initial Jobless Claims mingguan yang kali ini memprediksi terjadi 243ribu klaim pengangguran, naik 2ribu dibanding pekan sebelumnya 241ribu.
IHSG : telah beberapa hari ini berusaha menembus level kritikal 7800 yang berpotensi melontarkan IHSG ke level All-Time-High 7900 atau bahkan 8000 sebagai Target Akhir Tahun analis NH Korindo Sekuritas.
“Kami menilai market menunggu momentum yang tepat di bulan depan (karena ramainya issue FOMC MEETING & PILPRES AS) untuk lebih leluasa melanjutkan swing bullish ini, seraya menantikan foreign inflow kembali masuk ke pasar ekuitas Indonesia. Sementara itu, gunakan rotasi sektor dengan bijak untuk memilah trading opportunities. Tak lupa untuk memantau area Support terdekat pada 7720 manakala ada gerakan pullback. IHSG diprediksi berada di area Resistance, berpotensi retracement kecil,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (24/10).
https://pasardana.id/news/2024/10/24/analis-market-24102024-ihsg-diprediksi-menguat/