Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (23/10/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN...

ANALIS MARKET (23/10/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

6
0

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada perdagangan kemarin. 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 13 basis poin menjadi 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 10 basis poin ke level 6,70%. 

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 4 basis poin ke level 6,68%. 

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,53%-6,73%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp28,9 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp13,6 triliun. 

FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp5,4 triliun dan Rp4,3 triliun. 

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,6 triliun.

Di sisi lain, Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp17,47 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya pada 8 Oktober 2024 yang mencapai Rp14,85 triliun. 

Baca Juga :  ANALIS MARKET (17/10/2024) : IHSG Diperkirakan Bergerak Naik ke Resistance Terdekat

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp10,00 triliun, lebih tinggi dari target indikatif Rp8 triliun.

Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,41%, bergerak dari level Rp15.504/US$ di hari Senin menjadi Rp15.567/US$.

Dari eksternal, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung sedikit negatif. 

Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat sebesar 2bp menjadi 4,00%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 4,20%. 

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 70bp. 

Level CDS tersebut masih relatif rendah dibandingkan level historikalnya selama 3 tahun terakhir.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0040, FR0037, FR0104, FR0054, FR0080, FR0103, FR0072, FR0045, FR0075, FR0098,” sebut Head of Fixed Income BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (23/10).


https://pasardana.id/news/2024/10/23/analis-market-23102024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here