Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 3 basis poin menjadi 6,41%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 1 basis poin menjadi 6,67%.
Sedangkan data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1 ke level 6,69%. Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,56%-6,75%.
Selain itu, volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp35,8 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11,6 triliun. FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp11,4 triliun dan Rp5,8 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,3 triliun.
Sedangkan data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang SUN kemarin mencapai Rp44,3 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang mencapai Rp46,7 triliun.
Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp25 triliun, di atas target indikatif sebesar Rp22 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,15%, bergerak dari level Rp15.566/US$ di hari Senin menjadi Rp15.589/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 2bp menjadi 3,86%, dan yield curve UST 10-tahun sebesar 5bp menjadi 4,03%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 68bp, mengindikasikan persepsi para investor terhadap creditworthiness Indonesia masih terjaga.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0040, FR0037, FR0056, FR0100, FR0068, FR0080, FR0072, FR0045, FR0075,” sebut Head of Fixed Income BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (16/10).
https://pasardana.id/news/2024/10/16/analis-market-16102024-ada-potensi-peningkatan-demand-sbn-berdenominasi-rupiah/