Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (15/10/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

ANALIS MARKET (15/10/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

11
0

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, pada sesi perdagangan di awal pekan ini (14/10), harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pergerakan yang bervariasi. 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 1 basis poin menjadi 6,38%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 1 basis poin menjadi 6,66%. 

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) tidak berubah di level 6,68%. 

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,56%-6,75%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp11,6 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp12,9 triliun. 

FR0100 dan PBS032 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp1,5 triliun dan Rp1,3 triliun. 

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,9 triliun.

Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,08%, bergerak dari level Rp15.578/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.566/US$.

Baca Juga :  Rapat Dengan DPR, BPS Minta Tambahan Anggaran Rp764,8 Miliar

Dari eksternal, Bursa obligasi AS tutup pada hari Senin 14 Oktober 2024 untuk memperingati Columbus Day. 

Per posisi Jumat, yield curve US Treasury (UST) 5-tahun berada di 3,88%, dan yield curve UST 10-tahun berada di 4,08%. 

Sementara Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia berada di level 69bp.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 15 Oktober 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dengan target maksimal Rp33 triliun. 

Mencermati kondisi pasar dalam beberapa hari terakhir, kami memperkirakan total incoming bid akan berada di kisaran Rp40-60 triliun.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0037, FR0054, FR0068, FR0080, FR0072, FR0045, FR0075, FR0098,” terang Head of Fixed Income BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset, Selasa (15/10).


https://pasardana.id/news/2024/10/15/analis-market-15102024-ada-potensi-peningkatan-demand-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here