Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (4/10), IHSG ditutup melemah -47,74 poin (-0,63%) ke level 7.496,09.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari berlanjutnya aksi jual investor asing dan terdepresiasinya nilai tukar IDR/USD.
Sepanjang sepekan terakhir, kami mencatat telah terjadi net foreign sell sejumlah Rp5,07 triliun (regular market) di market domestik.
Kemudian, nilai tukar IDR/USD terdepresiasi sebesar 2,35% menjadi Rp15.495 (JISDOR) sepekan terakhir.
Di saat yang sama, tensi geopolitik Timur Tengah terus terekskalasi terutama pasca serangan Iran ke Israel menggunakan rudal balistik hingga hipersonik, sehingga mendorong kenaikan harga komoditas minyak mentah global.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,81%), S&P 500 (+0,90%), & Nasdaq (+1,22%).
Ekuitas AS ditutup lebih tinggi pada hari Jumat menyusul laporan pekerjaan yang secara mengejutkan tetap kuat ditengah kekhawatiran terkait ketegangan Timur Tengah.
Laporan pekerjaan bulan September menunjukkan pasar tenaga kerja AS menambahkan 254 ribu pekerjaan, melampaui ekspektasi 150 ribu.
Selain itu, tingkat pengangguran turun menjadi 4,1% (Sep-24), turun dari 4,2% di bulan Agustus.
Data yang kuat ini memperkuat pandangan Ketua Fed Jerome Powell bahwa ekonomi berada dalam “kondisi yang solid”.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,09%), S&P 500 (+0,22%), & Nasdaq (+0,12%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Cadangan Devisa Indonesia (Sep-24),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (07/10).
https://pasardana.id/news/2024/10/7/analis-market-07102024-ihsg-diperkirakan-cenderung-bergerak-mixed/