Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 8,02 poin, atau sekitar 0,31 persen, pada Jumat (4/10/2024), menjadi 2.569,71.
Volume perdagangan moderat mencapai 405 juta saham senilai 9,63 triliun won atau sekitar US$7,2 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 462 berbanding 412.
Angka indeks naik dipicu aksi beli investor asing dan institusi terhadap saham-saham yang sebelumnya mengalami penurunan.
“Meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, peningkatan harga minyak dunia, dan kekhawatiran sempat memicu aksi jual,” ungkap Kim Ji-Won, analis KB Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan ritel masing-masing meraup saham senilai 41 miliar won dan 70 miliar won, sedangkan investor institusi melepas saham senilai 217 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics merosot 1,14 persen, sedangkan saham SK Hynix melambung 2,96 persen. Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing melonjak 2,25 persen dan 0,89 persen.
Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing meningkat 1,49 persen dan 1,94 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 14,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.307,8 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen positif, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,16 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 55,2 poin, atau sekitar 0,67 persen, menjadi 8.150. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, dan Filipina menguat, sedangkan Bursa Vietnam, Indonesia, dan Malaysia melemah.
Bursa saham di daratan Tiongkok masih tutup sehubungan berlangsungnya libur Golden Week. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melonjak 623,36 poin, atau sekitar 2,82 persen, menjadi 22.736,87.
https://pasardana.id/news/2024/10/4/indeks-kospi-naik-0-31-persen/