Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi, Dow Jones Industrial Average serta Nasdaq naik pada perdagangan hari Kamis (26/09/24), didukung penguatan saham sektor Technology yang mencerminkan permintaan yang kuat untuk chip memory terkait komputasi artificial intelligence; serta laporan klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor yang lebih luas naik 3,77% karena sebagian besar saham chip menguat.
Indeks acuan S&P 500 ditutup naik 0,40%, pada 5.745,37, setelah naik ke rekor tertinggi intraday di 5.767,37.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 260,36 poin, atau 0,62%, menjadi 42.175,11.
NASDAQ Composite terapresiasi 0,60%, ke level 18.190,29.
Indeks Russell 2000 yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil mengungguli pasar secara keseluruhan dengan kenaikan 0,62%.
Data ekonomi positif bermunculan sehari sebelum data PCE PRICE index – pengukur inflasi favorit The Fed — (yang diprediksi melandai ke level 2.3% yoy utk bulan Aug) dan kemungkinan akan menjadi faktor pertimbangan penting dalam rencana kebijakan moneter Federal Reserve selanjutnya.
Fed Chairman Jerome Powell tidak menyampaikan komentar penting tentang kebijakan moneter pada hari Kamis (26/9), meskipun Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa ekonomi sedang dalam jalur menuju soft landing.
INDIKATOR EKONOMI:
– Initial Jobless Claims mingguan turun lebih dari yang diantisipasi, menandakan pasar tenaga kerja yang stabil,
– Pembacaan final US GDP mengkonfirmasi bahwa ekonomi AS tumbuh 3% pada kuartal kedua, menandai kenaikan terbesar dalam 2 kuartal.
– Durable Goods Order alias pesanan barang tahan lama meningkat secara tak terduga pada bulan Agustus.
KOMODITAS: Harga LOGAM terdongkrak setelah China berjanji untuk menggunakan pengeluaran fiskal yang diperlukan. Saham penambang TEMBAGA seperti Freeport-McMoRan melonjak 7,45%, sementara penambang LITHIUM melesat 9,92%. Sentimen pasar yang bergulir masih seputar STIMULUS CHINA dan pengumuman dukungan yang bersedia diberikan pemerintah untuk membantu meningkatkan kesehatan konsumen di sana dan mengurangi problem struktural seputar sektor real estate. Namun demikian saham energi turun 2%, mengikuti harga MINYAK mentah yang merosot karena ekspektasi pasokan yang lebih besar oleh OPEC+.
MARKET ASIA & EROPA: Perusahaan-perusahaan CHINA yang terdaftar di AS seperti Alibaba Group Holdings Ltd, JD.com Inc, dan Baidu Inc ditutup naik tajam, didukung oleh janji CHINA untuk memberikan stimulus fiskal guna meningkatkan perekonomian dan memenuhi target pertumbuhan negara tersebut sekitar 5%. Pagi ini telah keluar angka Tokyo Core CPI (Sept) sesuai perkiraan di level 2.0% yoy, serta agak siang menjelang sore adalah data dari EROPA: GERMAN Employment Rate (Sept) di mana diperkirakan masih stuck di level 6.0%.
IHSG ditarik naik pada saat-saat terakhir menjelang penutupan perdagangan Kamis kemarin, barely survived di atas Support MA20 / 7743 saat ini, dengan posisi Closing 7744.52, masih didera oleh Foreign Net Sell yang semakin massive sebesar IDR 2.53 triliun. Kenyataan tersebut mendukung dugaan capital outflow ke indeks negara tetangga: Hong Kong Hang Seng dan Shanghai Composite yang miliki P/E ratio lebih rendah dari IHSG , masing-masing 10x dan 14x berbanding IHSG yang saat ini berada pada 19x. Untungnya RUPIAH masih cukup stabil di angka 15160 / USD, menjaga momentum positif di pasar dan menguatnya harga komoditas metal membuat rotasi sektor masih menarik.
Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas mengingatkan untuk perhatikan money-management & positioning portfolio Anda dengan bijak, seiring mendekati penghujung minggu yang sarat data krusial dari AS (PCE PRICE index) yang diperkirakan bisa membentuk animo market ke depannya.
“IHSG diprediksi masih tertekan dan membentuk pola Hammer di posisi Support dengan penolakan yang kuat,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (27/9).
https://pasardana.id/news/2024/9/27/analis-market-2792024-ihsg-diprediksi-masih-tertekan/