Beritamu.co.id – Tak hanya bergantung pada dinamika pasar global, terpuruknya kinerja industri manufaktur nasional juga bisa dipengaruhi oleh kebijakan internal.
Hal tersebut diungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, pada saat kunjungan kerjanya di Bogor, Rabu (18/9).
“Kenapa PMI turun? Artinya ada sesuatu yang memang harus kita lakukan sebagai bangsa terkait dengan kebijakan internal kita. Kebijakan internal kita ini harus mengarah kepada bagaimana kita bisa memberikan ruang tumbuh yang tinggi bagi industri dalam negeri,” ujar Agus.
Karena itu, Agus meminta agar semua pihak bekerja sama untuk mendorong daya tumbuh bagi industri dalam negeri, baik dengan berbagai fasilitas, insentif, maupun dengan kebijakan yang pro industri dalam negeri.
“Kita melihat challenge yang dihadapi oleh industri manufaktur kan impor. Impor itu bisa impor ilegal, itu juga problem tersendiri, atau impor legal akibat dari regulasi kita yang tidak pro industri,” terangnya.
Sebagai informasi, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar USD2,90 miliar.
Akan tetapi, surplus neraca perdagangan tersebut dibarengi dengan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur yang mengalami kontraksi pada periode yang sama.
Sementara itu, S&P Global menunjukkan aktivitas manufaktur Indonesia mengalami kontraksi ke 48,9 pada Agustus 2024.
Sebelumnya, PMI Manufaktur Indonesia juga sudah mengalami kontraksi pada Juli 2024 di angka 49,3.
https://pasardana.id/news/2024/9/19/kinerja-industri-pmi-merosot-menperin-kaitkan-dengan-kebijakan-internal/