Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (12/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN...

ANALIS MARKET (12/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

10
0

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 3 basis point ke level 6,45%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,58%.

Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,58%.

“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,51-6,71%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Kamis (12/9).

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp26,3 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp18,4 triliun.

FR0100 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp5,8 triliun dan Rp2,7 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp719,3 miliar.

Selain itu, data Bloomberg juga menunjukkan, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,34%, bergerak dari level Rp15.455/US$ di hari Selasa menjadi Rp15.402/US$.

Baca Juga :  ANALIS MARKET (05/10/2022) : IHSG Diproyeksi Bergerak Bullish

Dari eksternal, US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa pada Agustus 2024 terjadi inflasi sebesar 0,2%, laju inflasi bulanan yang sama dengan bulan Juli sebelumnya.

Secara YoY, laju inflasi Agustus tercatat sebesar 2,5%, lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan laju inflasi tahunan sebesar 2,9%.

Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif untuk pasar obligasi.

Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat sebesar 2bp menjadi 3,45%, sementara yield curve UST 10-tahun bertahan di 3,65%.

Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 1bp menjadi 73bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0040, FR0084, FR0086, FR0059, FR0087, FR0085, FR0054, FR0091, FR0058,” sebut analis BNI Sekuritas.


https://pasardana.id/news/2024/9/12/analis-market-1292024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here